
Banjir ikut semarakkan Hari Jadi Kota Padang ke – 356. Ditengah meriahnya pesta hari jadi kota. Diselenggarakan beragam acara dan kegiatan, hujan turun seketika banjir datang melanda.. Tak perlu hujan berlama lama, satu jam saja, banjir sudah datang mengepung kota.
Masalah klasik yang belum tercarikan solusi Penggerukan sedimen, belum mampu mengatasi. Curah hujan yang tinggi, tak seimbang dengan saluran air yang tersedia. Akibatnya, air tergenang menampuang air hujan membasahi bumi
Drainase yang terputus, tidak sambung menyambung, disebabkan tertimbun bangunan, sehingga tak mencapai tujuan. Terhalang timbunan, tembok bangunan, laju air pun terhadang, mengakibatkan terjadinya penumpukan air
Penggerukan sedimen, bertujuan memperlancar laju air, mengatasi genangan air, bak kolam tanpa adanya tujuan. Air jalan ditempat, tak bergerak ke arah tujuan. Hanya menjadi persinggahan air
Drainase Tak Memadai, Butuh Polder dan Penyedot Air
Buruknya drainase di kota ini, mengakibatkan terjadinya genangan air. Apalagi, menyatu dengan bangunan hingga terjadi alih fungsi lahan. Untuk itu, perlu memperketat semua perizinan. Penanganan pemukiman dan perbaikan infrastruktur pendukung serta penataan saluran drainase. Ini diharapkan menjadi salah satu fokus yang harus dilakukan.
Sehingga, bencana banjir ini tidak semakin parah, atau tidak terjadi lagi. Melihat dan belajar dari kondisi terkini banjir Kota Padang yang tergenang air. Perlu dilakukan upaya pengurangan resiko dan penangulangan banjir.
Saat drainase tersumbat, penggerukan sedimen belum memberikan dampak, Kota Padang, dibutuhkan penambahan polder-polder baru. Disamping itu, juga dilakukan penambahan beberapa unit pempa penyedot air
Mengatasi Banjir Sebatas Mimpi
Cukup sudah bicara masalah banjir.
Kini, saatnya semua pihak harus berkerja bersama untuk mencegah terjadinya banjir yang lebih besar lagi. Saatnya, mencari solusi untuk mengatasi permasalahan banjir yang sudah menjadi langganan di Kota Bingkuang ini.
Bukan acara seremoni, gunting pita, pertemuan tak penting yang dilakukan. Kota Padang tak butuh pencitraan, tapi gerak nyata menyelesaikan persoalan. Terjadi selama ini, pergantian walikota, tak kunjung mampu mengatasi banjir.
Padahal, setiap kampanye, menjadi visi dan misi. Berteriak lantang, tertulis indah diatas kertas. Jika terpilih nanti, siap mengatasi masalah banjir yang menjadi langganan di Kota Padang. Namun, sudah beberapa kali walikota berganti. Janji tinggal janji, banjir terus terjadi. Mengatasi banjir, masih sebatas mimpi
Penulis
Novri Investigasi


