
Susah diungkap dengan kata kata. Kehabisan bahan, kalau bercerita. Terlalu panjang, jika dikupas. Pengabdian tulus dan ikhlas. Di lapangan hijau memeras keringat. Di lapangan bulutangkis melepaskan rindu, sekaligus mengaplikasi diri terhadap olahraga yang mengharumkan nama bangsa.
Saking cinta terhadap olahraga, Mastilizal Aye rela menghabiskan waktu, energi, materi menekuni dua olahraga. Bulutangkis dan sepakbola duanya digeluti, jika kesibukan tak menyita. Bak bait lagu, ‘ Cinto tapauik ka sepakbola, kasih tadorong ke bulutangkis. Bukan cinta tak harus memilih, tapi dua olahraga dalam satu rasa
Sepakbola
Bicara sepakbola, tak diragukan lagi. Sudah terbukti dan teruji. Tak perlu ditanya, sudah terlihat kerja nyata. Menjadi Ketua Askot PSSI Kota Padang, bukti kepeduliannya terhadap sepakbola. Kompetisi yang lama mati suri, dihidupkan kembali oleh Wakil Ketua DPRD Kota Padang itu
Gairah sepakbola di Kota Padang menyala diberbagai usia. Kompetisi dan turnamen sepakbola berbagai usia, terus berjalan tiada henti. Tidak saja ajang, turnamen ajang prestasi. Melahirkan pemain yang akan berkiprah disepakbola nasional.
Turnamen bertajuk silaturahmi
para legenda sepakbola Sumbar, juga bergulir. Bahkan, diminati pecinta sepakbola yang rindu skill para legenda. Sungguh lonjakan luar biasa, ditengah minimnya kompetisi dan turnamen sepakbola. Semuanya itu, dilakukan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang itu, kepada sepakbola
Bulutangkis
Memang tak selincah main sepakbola. Tapi, Mastilizal Aye juga mampu bermain luar biasa. Ia bergerak lincah, menyambut setiap bola dikembalikan lawan. Ia tak tanggung bermain rally, melayani net shot. Smash keras dan tajam, membuat lawan tak berkutik. Baginya bermain single ok, gandapun ok. Berpasangan dengan siapapun tak masalah. Karena, ia cepat beradaptasi dan menjalin chmistry.
Saking cinta olahraga yang mengharumkan nama Indonesia itu, ia hapal para pemain yang sekarang menjadi legenda. Seperti, Rudi Hartono, Icuk Sugiarto, Joko Suprianto hingga Taufik Hidayat. Begitu juga pemain ganda, seperti Rexy Mainaky, Ricky Subagja, Candra Wijaya.
Dan, pemain ganda campuran Liliyana Natsir. Tunggal Putri, tak asing baginya. Susi Susanti, Verawati Fajrin dan lainnya. Mereka itu para pahlawan bangsa melalui cabang olahraha bulutangkis. Dan, kebanggaan bangsa, juga idola Mastilizal Aye. Tak mengikuti jejak, tapi ia menyukai olahraga tepok bulu itu
Penulis
Novri Investigasi


