
Oleh: Richard Akbar
Secara awam bisa dirasakan dalam kehidupan sehari hari, type kepemimpinan itu ada beberapa kelompok. Antara lain ada dengan gaya kepemimpinan demokratis, otoriter, komunis, militer, dan ada pula kepemimpinan dengan tye militer kombinasi demokratis/Pancasila, dan yang lainnya.
Gaya atau style kepemimpinan itu banyak dikembangkan diberbagai negara.
Misalnya di negara China dengan kepemimpinan gaya komunis. Semua kebijakan harus sesuai keinginan partai yang disuarakan oleh para pemimpinnya.
Type otoriter biasanya bisa dilihat di negara negara tangan besi, tirau bambu, seperti Korut, dll. Semua kebijakan atas perintah satu tangan.
Kepemimpinan Type militer biasanya diterapkan dikalangan militer dengan sistem komando penuh dari atasan tertinggi ke bawahan. Bawahan hanya melaksanakan perintah atasan.
Sedangkan gaya kepemimpinan demokratis biasanya setiap keputusan yang dilaksanakan berdasarkan/ merasakan keinginan dari orang banyak. Baru diputuskan/ dilaksanakan sebuah kebijakan.
Gaya kepemimpinan militer kombinasi demokratis/Pancasila, biasanya ini adalah type kepemimpinan yang tegas dan juga mengedepankan demokratis/ musyawarah mufakat , atau menerima masukan dari luar sebelum.mengambil suatu tindakan/ keputusan.
Semua type itu masing masing ada kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya, kalaupun kepemimpinan otoriter semuanya atas keinginan satu tangan harus dilaksanakan
Kalau gaya kepemimpinan demokratis apa yang akan dijalankan harus dimusyawarahkan, hari habis untuk musyawarah dan harus menimang nimang keinginan orang banyak terlebih dahulu.
Kalau kepemimpinan gaya militer kombinasi demokratis. Ini barangkali yang cocok untuk dicari pada pemilihan kepala daerah/ Pilkada tanggal 27 November 2024 nanti.
Yang mengedepankan musyawarah mufakat, dan tegas/ lugas memutuskan satu keputusan untuk dilaksanakan dari ribuan saran/ usul yang masuk. Berani dengan resiko sebab akibat. Siap dalam suka dan duka.
Gaya gaya kepemimpinan itu bisa dibawa sejak lahir, dan ada pula setelah menempuh jenjang pendidikan formal/ belajar dari alam.
Kembali ke pokok persoalan. Siapakah yang cocok untuk.memimpin di Sumbar lima tahun mendatang. Baik sebagai gubernur, walikota atau bupati di 19 kabupaten,/ kota..
Minangkabau adalah nagari musyawarah mufakat. Tetapi “Angku Datuak” biasanya tegas dalam memutuskan satu keputusan untuk dilaksanakan dari ribuan keinginan/ usul anak dan kemenakannya. Mereka tidak ragu dan tidak bimbang.
Cepat merespon keinginan anak kemenakan/ masyarakat.
Belajar dari hal tersebut diatas tentu sudah bisa ditentukan/ ditebak siapa yang cocok jadi pemimpin lima tahun ke depan di daerah ini, 2024/2029.
Apalagi Sumbar / 19 wilayah / daerah, merupakan etalase bencana, perlu pemimpin yang demokratis, cepat dan tegas dalam bertindak.
Foto yang terpampang di spanduk, baliho, poster bersama rencana atau ide idenya Balon di berbagai tempat , itu barangkali hanya sebuah kemasan saja.
Tapi kalau ingin mencari yang baik dari yang baik , lihatlah karakter mereka dari berbagai type atau style tersebut. Tentu butuh waktu panjang juga, kecuali mereka yang sudah berkiprah selama ini di suatu wilayah?.
Kalau skill, pendidikan, gelar, jabatan yang dipegang selama ini, duduk dalam berbagai organisasi, dll.
Itu, semuanya barangkali hanya formalitas saja.