
Oleh : Idwar
Pemilihan Suara Ulang (PSU) untuk Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Sumbar, tinggal hitungan jam. Dibalik pemilihan itu, banyak suara sumbang mengiringi. Bahkan, mempelesetkan arti PSU (Pemilihan Siapkan Uang)
Ini bukan tanpa alasan, para calon mulai bergerilya dilapangan. Bahkan, sebagian diduga memberikan uang kepada pemilih. Ya, semacam pra pajar, sebelum serangan pajar.
Tidak dipungkiri, setiap pemilihan selalu menjadi kebiasaan pemilih mengutamakan Uang. Para calon sudah mempersiapkan Uang untuk dibagi – bagi kan kepada masyarakat pemilih
Ini jebakan menarik suara, sebab setelah mereka terpilih, lupa akan janjinya sm masyarakat yang memilihnya. Dengan alasan suara sudah dibeli
Oleh karena itu. masyarakat jangan mau dibohongi lagi. Masyarakat sudah pintar dan tidak mau ditipu lagi. Kalau mau di pilih harus ada uang, tentu ujung ujungnya mereka sibuk mengumpulkan uang, tanpa memikirkan aspirasi rakyat lagi
Apa lagi ini pemilihan suara ulang, masyarakat akan malas pergi ke TPS. Berhubung yang akan di pilih hanya DPD RI. “Kalau ada uangnya kita mau memilih,” suara para pemilih.
Gonjang ganjing yang terjadi di masyarakat, setiap pemilihan selalu identik dengan permainan uang. Kalau tidak ada uang masyarakat tidak akan pergi memilih. Apalagi, yang akan di pilih tersebut, mereka tidak tahu sama orangnya
Sudah banyak pelajaran selama ini, setelah terpilih dia tidak kenal lagi sama orang yang memilihnya. Makanya, bagi mereka yang mau dipilih harus mempersiapkan uang untuk masyarakat yang akan memilihnya. “Dan, Saya akan pergi memilih kalau ada Uang nya.” Itu yang terdengar suara dilapangan.
Cerita, celoteh Lapau atau pun kedai. Masyarakat banyak menilai, sudah tidak rahasia umum lagi bagi peserta atau kandidat yang akan di pilih, hanya sebatas janji manis untuk meyakini masyarakat pemilih.
Namun, masyarakat tidak bodoh lagi untuk dibohongi. Maka dari itu, setiap pemilihan selalu identik dengan permainan Uang. Itu yang sering terlontar di masyarakat pada umumnya
Ya, kalau ada uang dipilih.
Sekarang, masing – masing peserta / kandidat sudah mempersiapkan diri untuk meyakini masyarakat pemilihnya. Bermacam-macam corak dan trik mereka agar dapat meyakini pemilihnya. Bahkan, timses pun ikut pula meyakini masyarakat untuk dapat memilih kandidat yang di bawanya
Apalagi ini suara ulang, masing – masing mereka sudah mempersiapkan diri untuk dapat meyakini masyarakat pemilihnya. Kandidat yang ikut, mereka berpacu untuk meraup suara terbanyak. Masyarakat tidak butuh janji lagi, setelah terpilih baru dibantu. Masyarakat hanya butuh bantuan saat memilih