
Terlalu jauh untuk dibedakan. Terlalu lebar untuk dibandingkan. Tapi, ada satu yang bisa disandingkan. Sama sama bergelut di lapangan hijau. Dan, rasa memiliki nasional dan kedaerahan yang kental. Sama berjuang untuk sepakbola nasional dan daerah
Thome Jan Marinus Haye yang akrab disapa Thome, kelahiran Belanda 9 Pebruari 1995, bermain di klub Almere City, namanya sudah tak asing lagi, bahkan melekat dihati pecinta sepakbola di Indonesia, sejak dinaturalisasi tahun 2024 lalu
Pernah menjadi bagian Timnas Belanda berbagai kelompok umur. Bahkan, membawa Belanda Juara Eropa U17 dua kali berturut turur 2011 dab 2012. Bergabung dibeberapa klub besar Eropa, seperti AZ, Willem II, Lecce, Ado Den Haag, NAC Breda, Heerenveen dan Almere City, punya gaya permainan yang khas
Thome Haye, pemain klub Belanda Herenven, memiliki keturunan Indonesia dari sang kakek yang lahir di Solo, Jawa Tengah, sukses membawa Timnas Indonesia putaran ketiga Piala Dunia 2026. Tak banyak berlari, hanya mengandalkan umpan terukur memanjakan penyerang, ia menjadi idola penggemar sepakbola Indonesia
Darah yang mengalir dari kakeknya itu, ia mati matian berjuang dilapangan hijau. Membela Timnas baginya menjadi kebanggaan tersendiri. Dan, konstribusinya terhadap Timnas tak usah diragukan lagi. Jenderal lapangan tengah itu, menjadikan Timnas diperhitungkan dunia
Lain lagi, Mastilizal Aye, SH yang akrab disapa Om Aye. Wakil Ketua DPRD dan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang, totalitasnya terhadap sepakbola tak usah diragukan lagi. Apalagi, saat dipercaya menjadi Ketua Askot PSSI Kota Padang
Saat kompetisi lama mati suri, tak bergerak denyut nadi, Om Aye memberi nafas. Sehingga, terbangun dari tidur panjang dan bangkitkan gairah yang hilang. Kompetisi berjalan teratur, gairah sepakbola bergerak kencang di seluruh kelompok umur. Sungguh, kerja keras dan cerdas, membangkitkan gairah yang hilang
Walau disibuki tugas sebagai legislatif, wakil rakyat yang dipercaya menjadi Wakil Ketua di DPRD Padang, ia menyempatkan diri ‘mengaluaan karingek’ dilapangan. Berbaur sesama mantan pemain, sembari diskusi, cari solusi sepakbola Kota Padang agar lebih bangkit dan bergairah berujung prestasi
Baginya lapangan hijau taman bermain, tempat berkumpul dan mengeluarkan keringat. Berkat koordinasi berbagai pihak, komunikasi yang baik dengan mantan pemain dan pemilik klub, ia sukses menjalankan roda kompetisi. Mastilizal Aye pelopor bangkitnya kompetisi sepakbola Kota Padang. Wajar saja disematkan Pemko Padang, Pembina Olahraga Terbaik.
Catatan
Novri Investigasi