PD. LUA, INVESTIGASI_Galodo dan banjir yang terjadi beberapa hari lalu, masih menyisakan duka bagi warga. Tidak saja, tempat tinggal, sawah dan ladang yang menjadi mata pencaharian mereka, juga rusak, akibat jebolnya bendungan air yang mengaliri sawah mereka
Tak larut terlalu lama dalam duka, warga pun memperbaiki melalui gotong royony. Seperti yang dilakukan warga empat nagari yang terdampak bencana galodo di Kabupaten Agam. Pasalnya, bendungan air Muaro Durian, Kecamatan Banu Hampu jebol dihantam galodo itu, terdampak pada empat nagari.
Akibatnya, sawah kekeringan dan tak bisa lagi bercocok tanam. Padahal, rata rata mata pencaharian warga dari hasil tani. Adapun empat nagari yang terdampak kekeringan Nagari Ladang Laweh, Nagari Taluak Ampek Suku, Nagari Guguak Tinggi Tabek Sarojo, Nagari Padang.
“Melalui gotong royong dan swakelola, masyarakat 4 nagari dan beberapa walinagari hadir dan ikut Goro bersama. Bahkan, sudah berlangsung tiga minggu berturut turut,” kata Asril salah seorang warga yang ikut gotong royong, Minggu (2/6) kepada media ini, sembari mengatakan, ada juga bantuan dinas PUPR senilai Rp180 juta.
Ia juga mengatakan,
sudah tiga kali minggu dilakukan gotong royong ini, juga dihadiri seluruh anggota KSB Banuhampu, Polri, TNI, Walinagari Ladang Laweh, Davit Erlangga, Walinagari Padang Lua, Jufri, Walinagari Taluak Ampek Suku, Fadli.
“Rasa kebersamaan ini, juga menyemati warga, untuk bergotong royong dan bisa pulih dari bencana yang menghantam sawah mereka,” kata Asril mengakhiri, seraya mengatakan, ada rssa kecewaan warga, Camat Banuhampu tak hadir untuk memberi suppor kepada warga. Malin/Ical.
