KILIRAN JAO, INVESTIGASI_Segerombolan anak muda, berjaket, terlihat sibuk saat mengatur lalu lintas. Tak kenal dingin, derasnya hujan, mereka bertahan ditengah keramaian. Kalau pun ada yang memberi, itu bukan dipaksa, tapi keihklasan saja. Hanya uang recehan, bukan layaknya uang korupsi yang merugikan negara
Membuka dan menutup jalan, sembari berharap ada pengendara memberi, hanya itu yang diharapkan
dari setiap mobil yang lewat di
jalur buka tutup perbaikan jalan di nasional di Kiliran Kiliran Jao, Muaro Takung, Kabupaten Sijunjung.
Ini dilakukan, karena mereka merasakan, kurangnya kesadaran dalam berlalu lintas. Para pengendara merasa paling sibuk dan paling penting dalam segala urusan, sehingga ingin cepat keluar dari kemacetan. Dan,
budaya antri, tata tertib lalu lintas pun dilanggar.
Fenomena ini, sudah bukan pemandangan baru untuk dilihat. Selasa, 3 Des 2024, sekira pukul 01:30 dini hari , terjadi kemacetan yang sangat luar biasa di Kiliran Jao, Kabupaten Sijunjung. Beberapa orang pemuda setempat , mendapat perhatian khusus dari salah satu pengendara yang terjebak antrian macet selama 4 Jam. Randi Buya, sapaan akrabnya mengacungkan jempol terhadap beberapa orang pemuda yang ikut turut membantu mengatur kemacetan lalu lintas pada pagi dini hari itu.
“Mereka bukan pungli yang hanya meminta dan memungut koin recehan dari pengendara yang lalu lalang di daerah tempat tinggal mereka.Tapi mereka ikut serta begadang sampai subuh, membantu mengatur kemacetan yang diakibatkan beberapa pengendara nakal tidak patuh, tidak sabar menunggu giliran buka tutup di jalan yang akan mereka lalui. Sepertu rute Kabupaten Sijunjung – Dharmasraya – Teluk Kuantan,” kata Randi Buya
Secerah Harapan disampaikan, mohon dibantu turunkan petugas piket untuk mengatur lalin, agar terbantu adik adik pemuda setempat, khususnya malam dan dini hari. Karena, masih banyak pengendara mobil yang nakal, berlagak sombong menerobos tanpa antri. Sehingga kemacetan semakin parah. .
Ia juga memohon para petugas menertibkan pengendara menyewa bekingan lewat di iringi sepeda motor, agar tidak lepas dari antrian tersebut. Sementara, para pemuda sekitar yang benar benar membantu secara disiplin terkadang tidak punya kuasa ketika ada beberapa orang mereka melakukan tak semestinya, demi uang semata.
Kepada instansi terkait, semestinya para pemuda yang ikut membantu menjaga, mengatur dan membuka tutup jalan dengan benar yang sedang diperbaiki tersebut, diapresiasi. Karena, rela begadang mengatur lalu lintas. Bisa saja, memberi kopi/teh telur dan bensin. Agar terbantu kendaraan mereka keliling melancarkan lalu lintas di sekitar perbaikan jalan daerah Kabupaten Sijunjung tersebut
“Semoga perbaikan jalan segera selesai, masyarakat semakin tertib, pemuda daerah setempat semakin kompak,” pinta Randi. Jetar