
Bajanji arek bakato bana
Pituah minang taruih dijago
Dirantau urang jadi pengusaha
Kampung halaman indak kalupo
Indak taniaik ka mungkia janji
Susah dulu mako ka sanang
Tigo priode di DPR RI
Demi mambangun Ranah Minang
Cando lilin manarangi galok
Baumpamo suluah tarangi malam
Kini manjadi Bupati Solok
Untuak mambangkik batang tarandam
Sado usaho alah dijalani
Iman jo tagwa basanda diri
Taniak kini di dalam hati
Ka Rumah Bagonjong malangkah pasti
Nama Capt Epyardi Asda, sudah tak asing lagi di Ranah Minang. Pengusaha sukses ini, tiga priode mengabdi di DPR RI untuk membangun kampung halaman. Selama tiga priode itu, tak terhitung lagi, berapa dana pusat digelontorkan untuk pembangunan infrastruktur di Sumbar
Selintas, Capt Epyardi Asda terlihat keras dan tegas. Itu karena disiplinnya yang tinggi dan terpaan kerasnya kehidupan. Namun, didalami lagi, ayah Athari Gauthi Ardi ini, sosok yang enak diajak diskusi. Walau kata kata terkadang keras, penuh makna dan sarat pituah kehidupan. Baginya, lebih baik bertegas tegas daripada berneko neko.
Apalagi, sekarang ia diamanahkan memimpin Kabupaten Solok. Baginya, jabatan itu bukan mencari materi, tapi tulus membangun negeri. Dan, pengabdian menjadi orang nomor satu di Kabupaten, karena telah tiga priode di DPR RI. Dan, tak terhitung apa yang telah dilakukan. Memperjuangkan dana pusat untuk pembangunan infrastruktur melalui Komisi V.
Tak putus ditengah jalan, perjuangannya dilanjutkan oleh Athari Gauthi Ardi, buah hatinya juga di Komisi V. Sekarang duet ayah dan anak itu, sangat dasyat untuk membangun Kabupaten Solok, khususnya. Athari Gauthi Ardi berjuang dipusat, Epyardi Asda berjuang di kampung halaman.
Satu tujuan mewakafkan diri untuk tanah kelahiran. Ratusan miliyar dapat pusat digelontorkan Athari Gauthy Ardi untuk Sumbar, terutama Kabupaten Solok. Bahkan, akan terus melanjutkan perjuangan di pusat membangun kampung halaman. Pasalnya, pada Pileg 2024, Athari meraih suara terbanyak dan kembali duduk di DPR RI.
Semoga, sukses Athari, juga diraih sang Ayah yang akan bertarung pada Pilkada serentak 2024 di Sumbar. Keinginan yang tulus maju ke Rumah Bagonjong, karena ingin membangun Sumbar secara keseluruhan. Karena, ia telah memberikan yang terbaik kepada Kabupaten Solok. Pembangunan infrastruktur berkembang pesat dan segudang penghargaan, bukti kerja keras yang ia lakukan.
Sekarang, Epyardi Asda, sosok yang keras dan tegas, memang menjadi perbincangan. Majunya menjadi orang nomor satu di Sumbar, didukung berbagai kalangan. Karena, sekarang ini, Sumbar butuh pemimpin yang keras dan tegas dan punya pengalaman meraup dana pusat.
Didikan yang sangat keras sebagai seorang kapten kapal, membuat ia kuat, tegar dan tegas dalam mengambil keputusan. Karena, badai, gelombang menerpanya mengarungi kerasnya kehidupan. Ia tak bisa diajak neko neko. Baginya, salah tetap salah, benar tetap benar. Ia tak segan menegur dan menyentil, jika dianggap tak benar. Meski, itu seorang gubernur, tetap disentil
Sikap tegasnya dan tak bisa dibawa neko neko itu, menjadi perbincangan orang. Apalagi, neko neko demi mencari keuntungan karena jabatan. Bagi Epyardi Asda, jabatan adalah pengabdian. Bicara masalah materi mungkin ia lebih dari cukup. Ia memiliki segalanya, bahkan tak habis tujuh keturunan. Dan, tak terbetik sedikitpun untuk mencari kekayaan dari amanah yang diberikan kepadanya memimpin Kabupaten Solok.
Babaliak Pulang, Mambangkik Batang Tarandam, itu menjadi tujuannya setelah lama dirantau dan dipusat sebagai wakil rakyat. Belum lengkap rasanya, pengabdian, kalau belum mewakafkan diri seutuhnya untuk kampung halaman. Ditengah materi yang berkecukupan, ia lebih fokus dan tulus untuk bekerja dan bekerja membangun Kabupaten Solok tercinta.
Namun, harapan warga tak sampai disitu saja. Pengabdian yang tulus Epyardi Asda, berlanjut lagi ke Rumah Bagonjong. Karena, Epyardi Asda dianggap sosok yang tepat membangun Sumbar. Sehingga, pembangunan terkesan lamban selama 15 tahun ini, bisa digenjot. Sehingga, mengejar ketertinggalan dari provinsi lain, terutama provinsi tetangga. Semoga
Penulis
Novri Investigasi