Diskusi dengan Era Sukma Munaf, Kadis BMCKTR Sumbar : Fly Over Masih Sebatas Pembicaraan dengan Kementerian

Spread the love

PADANG, IMVESTIGASI_Persoalan batalnya fly over, menjadi perbincangan banyak orang. Apalagi, disebut sebut flyover itu, belum ada pembahasan di Komisi V DPR RI. Inipun diakui oleh Era Sukma Munaf, Kepala Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tara Ruang (BMCKTR) Sumbar, saat bincang bincang  dengan media ini, Rabu (28/9) di ruang kerjanya.

Kata, mantan Kadis PUPR Kabupaten Pesisir Selatan ini, fly over masih sebatas pembicaraan dengan Kementerian. Dan, banyak persoalan yang menyebabkan batalnya fly over tersebut. Bahkan, memang ada solusi lain, seperti Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Ini tentu banyak proses yang dilalui dan memakan waktu panjang.

Namun, Pemrov Sumbar tak mau diam begitu saja, terkait krusialnya persoalan Sitinjau Lauik. Salah satu cara mengatasinya, membuat konstruksi khusus untuk penangananannya. Dan, tentu perencanaan yang matang sebelum dikerjakan. Diakuinya, memang desakan masyarakat sangat tinggi, namun tetap melalui proses dan sesuai prosedur.

Era Sukma Munaf, juga memberikan alasan dibalik batalnya fly over itu, termasuk masalah anggaran. Namun, fly over bukan satu satunya jalan. Sebab, persoalan fly over, bukan masalah dengan Kementerian PUPR saja, tapi juga Kementerian Perhubungan. Hanya, beberapa titik yang rawan dan tentu ini menjadi perhatian untuk penanganan melalui konstruksi khusus.

Seringnya terjadi kecelakaan dan tudingan Sitinjau Lauik, rawan kecelakaan, tentu banyak aspek yang perlu dikaji. Misalnya, kecelekaan disebabkan rem blong, tonase kendaraan diluar kapasitas, ini perlu juga dicarikan solusi. Dan, ini tentu berhubungan dengan Perhubungan untuk memeriksa layaknya kendaraan melewati jalan tersebut. Juga masalah tonase kendaraan melintasi Sitinjau Lauik.

Intinya, ini juga menjadi perhatian Dinas Perhubungan dan pengusaha angkutan. Sebab, mereka juga harus bertanggungjawab terhadap persoalan yang terjadi di Sitinjau Lauik, terkait sering terjadi kecelakaan dan gagalnya truk melintasi jalan itu. Dinas Perhubungan, harus memeriksa kelayakan kendaraan dan pengusaha angkutan, jangan sampai melebihi tonase. Karena, faktor ini juga menyebabkan rawannya kecelakaan.

Era Sukma Munaf, juga tak menampik masalah anggaran, juga menjadi penyebab dibatalkan fly over. Kalau dipaksakan tentu akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Apalagi, 2023 memasuki tahun politik dan akan terjadi suksesi kepemimpinan. Untuk perencanaan memakan waktu panjang dan pekerjaan fisik membutuhkan dana besar. Ini juga menjadi pertimbangan dibatalkan fly over.

Diskusi juga berlanjut pada persoalan jalan tol, pekerjaan ruas jalan provinsi dan penanganan pemeliharaan jalan yang masih berjalan. Bersambung.

More From Author

Kota Payakumbuh Berduka, Suwandel Muchtar, Tutup Usia

Melalui Dialegtika Organisasi yang Alot : Akhirnya, Verry Mulyadi Nahkodai Pemuda Pancasila Sumatera Barat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT