Setelah melalui penantian panjang, akhirnya Persatuan Seniman Minang Indonesia, mendapatkan ketua umum defenitif. Melalui rapat komite, Jon Komando ditunjuk secara aklamasi menjadi Ketua Umum Persatuan Seniman Minang Indonesia. Dan, Edi Cotok sebagai ketua harian

PADANG, INVESTIGASI_Rapat komite di Kafe Pucuk Merah, Jumat (28/1) dihadiri 12 anggota, disamping menunjuk Jon Komando sebagai Ketua Umum, juga menghasilkan beberapa keputusan. Termasuk merubah nama Seniman Minang Indonesia (SMI) menjadi Persatuan Seniman Minang Indonesia (Persemi). Perubahan tersebut, berkaitan dengan regalitas dan Badan Hukum Persemi.

Langkah cepat juga dilakukan, yakni menyusun kepengurusan, terutama Ketua Biro dan anggotanya. Dan, menempati sekretariat yang permanen. Karena, kepengurusan yang solid dan sekretariat permanen akan menaikkan marwah organisasi yang dihuni para seniman ini. Termasuk juga membentuk, Dewan Pimpinan Daerah dibeberapa provinsi.

“Sebelum deklarasi dilakukan setelah lebaran nanti, Padang sebagai Dewan Pimpinan Pusat (DPP), tentu memiliki Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dibeberapa provinsi. Ini akan kita pacu, termasuk melengkapi struktur kepengurusan. Untuk sekretariat, kita akan tempati sekretariat permanen,” kata Jhon Komando

Jhon tak ingin Persemi sekedar organisasi saja, tapi harus membuktikan diri sebagai organisasi seniman yang siap untuk mengepakkan sayap seni dan budaya Minang di Indonesia dan mancanegara. Dan, salah satunya menyediakan sekretariat permanen, sehingga bisa bekerja serius dan memudahkan DPD berurusan di DPP.

“Kita harapkan keseriusan pengurus terpilih untuk membesarkan Persami yang kita bangun bersama ini. Kita DPP siap show ke seluruh provinsi untuk mempromosikan Persami serta melestarikan seni dan budaya Minang. Disini tak ada kepentingan pribadi, tapi kepentingan untuk kita bersama para seniman. Mari kita bekerjasama dan sama sama kerja,” kata Jhon Komando.

Makanya, Jhon meminta agar tim yang ditunjuk sebanyak tujuh orang untuk melengkapi struktur Persami. Dan, kita kibarkan Persami sehingga mendapat tempat dihati masyarakat. Tujuan mulia, Persami bermanfaat bagi pekerja seni dan melestarikan kebudayaan Minang di Indonesia, bisa terwujud. “Kalau tidak kita seniman, siapa lagi yang akan melestarikan seni dan budaya minang ini,” ujarnya. Nv