Pilkada serentak Kota Padang 2024, sudah mulai ditabuh. Nama nama calon bermunculan. Untuk Partai PAN, terjadi persaingan ketat. Karena, dua incumben, bakal berebut tiket, Hendri Septa (Walikota), Ekos Albar (Wakil Walikota). Soalnya, mereka satu Partai dan harus berebut simpatik pusat, agar bisa menggenggam tiket. Ya, lego sakandang lah, istilahnya
Namun, langkah berat akan dirasakan oleh Hendri Septa untuk mengarungi Pilkada Kota Padang itu. Ekos Albar sebagai pengurus DPP Partai PAN dan punya hubungan emosional dengan Ketum, bukan saja menghadang langkahnya. Tapi, kegagalan Adik tercinta Dean Asli Khaidir dan mertua Leonardy Harmainy melangkah ke Senayan, juga menjadi penyebab
Sekedar menyegarkan ingatan, Dean Asli Khaidir, pada Pileg 2024, maju menggantikan ayahnya Asli Khaidir, dua priode duduk di Senayan. Biar tirani ini berlanjut dan mengingatkan memori pemilihnya. Asli Khaidir walau tak ikut lagi, tapi nama Asli Khaidir melekat pada Dean. Harapannya, pemilih Asli Khaidir tahun 2019 lalu, beralih mendukung Dean. Sehingga, estafet ayah dan anak itu, berlanjut berjuang di Senayan.
Dean Asli Khaidir, juga berharap dukungan dari kakaknya Hendri Septa. Sebagai seorang walikota, tentu Hendri Septa memiliki pengaruh luar biasa. Apalagi, Kota Padang dihuni penduduk kurang lebih 1 juta. Dan, bisa meraup suara besar memenangkan adiknya. Tapi, apa yang terjadi, Dean gagal menggapai mimpi dan melanjutkan perjuangan ayahnya di Senayan.
Nasib serupa juga dialami Leonardy Harmaini, mertua Hendri Septa, juga gagal melanjutkan perjuangan di DPD RI. Ini membuktikan, sebagai seorang Walikota, Hendri Septa, tak mampu menyelamatkan adik dan mertuanya. Bukan saja suara warga Kota Padang yang diharapkan mendongkrak suara Dean dan Leonardi gagal diraih, suara ASN dilingkungan Pemko Padang, juga terkesan terpecah.
Bukan menghubung hubungkan, tapi pergantian dan pengangkatan pejabat di lingkungan Pemko Padang, tak berapa lama setelah keluar hasil Pileg, tentu jadi tanda tanya. Bahkan, jelang berakhir masa jabatan Mei 2024, Hendri Septa, sudah beberapa kali melakukan pergantian dan mutasi. Tanda tanyapun muncul, apakah ini ungkapan kekecewaan atau murni penyegaran.
Melihat kondisi sekarang ini, memang terasa berat langkah Hendri Septa mengarungi Pilkada Kota Padang 2024. Label anak mami, masih melekat pada dirinya. Dan, selama kepemimpinannya menjadi walikota menggantikan Mahyeldi yang naik jabatan ke provinsi, belum melihatkan perubahan signifikan. Ditambah lagi, suara Partai PAN di DPRD Kota Padang, menurun.
Sebagai Ketua DPD Partai PAN Kota Padang, tentu menjadi tanggungjawabnya. Namun, ini baru prediksi. Bisa jadi ado faktor lain yang memayungi Hendri Septa, membuka langkahnya maju pada Pilkada Kota Padang 2024 itu. Tunggu saja.
Ditulis
Oleh : Novri Investigasi
Wartawan Utama