
Liga 4 Asprov PSSI Sumatera Barat segera bergulir. 7 Klub sudah siap berkompetisi dan menyatakan diri ikut berpartisipasi. Data diterima, ada tujub klub yang ikut, termasuk juara bertahan Liga 3 Asprov PSSI Sumbar putaran 2023-2024 Josal FC.
Klub lain Riceffiel Town FC, PSPP Padang Panjang, GMR FC, Batang Anai FC, Gumarang FC dan Klub A/n Yance Kurniawan (Belum Diketahui). Menariknya, beberapa klub plat merah milik Pemkab/Pemda yang meramaikan Liga 3 musim 2023 – 2024 lalu, hanya PSPP Padang Panjang yang tersisa
Beberapa klub legenda di Sumatera Barat, yang meramaikan persepakbolaan Sumbar, tak terlihat mendaftarkan diri. Klub dibiayai APBD itu, kehilangan marwah dan lesu darah. PSP Padang yang melegenda dan pernah menghuni Perserikatan kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional, tak ikut berpartisipasi. Apakah mati suri?
Klub bersejarah lainnya milik pemerintah daerah, seperti PS . Pessel (Pesisir Selatan), Persiju (Kabupaten Sijunjung), PSKB (Bukittinggi), PS. Dharmasraya, PSBS (Kabupaten Tanah Datar), Persepar (Kabupaten Padang Pariama), GAS (Kabupaten Sijunjung)
PS. Pasbar (Kabupaten Pasaman Barat), PS. Pasaman Timur (Kabupaten Pasaman), PS Gasliko (Kabupaten 50 Kota), PS Persepak (Kota Payakumbuh), Persikopa (Kota Pariaman), juga tak ikut berpartisipasi. Sehingga Liga 4 pertama kali bergulir dalam sejarah sepakbola nasional, seakan kurang gairah
Padahal, Liga 4 ini 2024-2025 ini, edisi pertama dan musim Liga 4 dibawah nama saat ini. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Asosiasi Provinsi PSSI untuk putaran provinsi dan PSSI Pusat untuk putaran nasional. Tim yang lolos 8 besar Liga 4, berhak promosi ke Liga Nusantara 2025-2026.
Tambahan informasi Liga 4 (Indonesia) adalah kasta ke empat dari sistim kompetisi sepakbola di Indonesia. Dan, satu satunya kompetisi sepakbola liga amatir oleh Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI). Dan, musim pertamanya dimulai pada tahun 2025
Untuk Sumatera Barat, diselenggarakan oleh Asprov PSSI Sumbar dan sedang persiapan untuk digulirkan. Namun, tak seindah dibayangkan, karena sepi peminat, terutama hilangnya gairah klub milik pemerintah daerah yang selama ini masih bergantung hidup kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Menjadi pertanyaan, tak ikutnya berpartisipasi klub plat merah itu, apakah disebabkan Pilkada 2024 lalu. Bisa jadi, karena terjadi pergantian kepemimpinan dan incumben banyak yang gugur. Penyebab lain, daerah yang dipimpin PJ tak bisa mengambil keputusan, sehingga tak bisa memutuskan anggaran untuk biaya ikut kompetisi Liga 4 ini. Namun, untuk mengetahui lebih jauh lagi, akan kita kupas lebih mendalam. Bersambung
Penulis
Novri Investigasi