
Takana untuang jo parasaian
Sado karajo alah dicubo
Walau kini hiduik lah sanang
Paguno dek banyak urang
Indak kasilau nan jo jabatan
Walau manjadi anggota dewan
Karajo nyato indak pencitraan
Sangaik paduli kampung halaman
Dilapangan hijau bagaluik diri
Mancangkua ladang satiok hari
Mastilizal Aye tasabuik kini
Wakia rakyat jadi petani
Samangaik hiduk taruih manyalo
Jo gerindra basanda diri
Mastilizal Aye pilihan kito
Mambangun kampung jo nagari
PADANG, INVESTIGASI_Biasanya orang setelah mendapat jabatan atau duduk di kursi dewan, menikmati fasilitas yang didapat. Mata sudah memandang keatas, kadang lupa daratan. Namun, itu tak berlaku bagi Mastilizal Aye, Ketua Fraksi DPRD Kota Padang. Meski, tiap hari menikmati sejuknya ruangan di gedung dewan, tapi ia masih rela berpanas panas dan bergelimang lumpur dan tanah.
Kesibukan menjadi anggota dewan dan mengurus partai, Mastilizal Aye masih menyempatkan diri menjadi petani. Meski, hanya sekedar hobby tapi bisa menikmati hasil. Ladang cabenya berbunga mekar. Bahkan, siap untuk dipanen.”Ya, setidaknya bisa dinikmati saat menjalani ibadah puasa dan tak perlu lagi untuk membeli,” kata Aye sembari melihatkan ladang cabenya merah merona.
Kalau sekedar mengeluarkan keringat, sudah cukup bagi Aye untuk menyalurkan hobbinya dilapangan hijau. Apalagi, seharinya ia bergelut didunia sekulit bundar. Sebab, dipercaya menjadi Ketua Askot PSSI Kota Padang. Namun, jiwa petani masih merontak dalam diri. Dan, itupun disalurkan dengan menanam cabe. Bergelimang lumpur, berbalut tanah, bertolak belakang dengan suasana kantor di gedung dewan.
Bukan sekarang saja, sebelum dipercaya menjadi wakil rakyat, Mastilizal Aye, juga pernah merasakan kerasnya hidup menjadi sopir Angkutan Kota (Angkot). Membanting ‘kayu bulek’ berebut penumpang, dijalani ditengah himpitan hidup. Tak ada keluh, menjalani dengan tulus. Baginya, biar bekerja keras membanting tulang, asal halal
Sopir angkot, juga menjadi kebanggaan tersendirinya. Berkat kesabaran dan perjuangan, ia mendapat penghargaan sebagai sopir angkot teladan. Tidak berhenti, sampai disitu saja, sekarang ia dipercaya menjadi Ketua Organda Kota Padang. Dulu menjadi sopir angkot, sekarang mengurus sopir angkot. Ya, sengsara membawa nikmat.
Apa yang dilakukan Mastilizal Aye sangat menginspirasi banyak orang. Menjadi anggota dewan, bukan untuk bermewah mewah. Bukan sekedar memanfaatkan jabatan untuk memperkaya diri. Lebih baik menggunakan waktu luang untuk kegiatan positif. Setidaknya, mencari tambahan