Mastilizal Aye : Wakil Rakyat yang Sensitif Terhadap Penderitaan Warga

Spread the love

Dalam menggeluti dunia jurnalis, saya termasuk orang yang alergi acara formil. Apalagi, masuk kantor keluar kantor menemui pejabat. Ya, wajar saja banyak tak mengenal Novri Investigasi. Sebab, tak pernah bertemu muka, apalagi duduk semeja. Kalaupun perlu konfirmasi atau minta data, hanya dilakukan via WA dan telepon seluler saja.

Diantaranya banyaknya anggota dewan, baik di pusat, di provinsi ataupun kabupaten/kota, jarang bertemu dan bersenda gurau. Mungkin, kebiasaan saya lebih suka investigasi kelapangan, daripada bertandang ke kantor kantot. Kecuali Mastilizal, Aye, Ketua Fraksi Gerindra DPRD dan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Padang.

Mungkin hobby dan kebiasaan yang sama, sehingga sering ketemu. Sama sama pecandu bola dan duduk di warung. Bedanya, Mastilizal duduk di warung menemui warga, juga berkaitan dengan tugasnya sebagai wakil rakyat. Saya duduk di warung sebagai rakyat. Tapi, dulu sebelum anggota dewan, Aye duduk di warung juga sebagai rakyat rakyat. Dan, kebiasaan itu, tak berubah kala duduk di kursi dewan.

Sudah beberapa kali bertemu, duduk di kafe ataupun di warung. Minum kopi, dari kopi hitam, kopi aceh dan bukan copy paste. Karena, kami sama sama berkarya sendiri, bukan menyadur karya orang. Aye termasuk sosok yang peduli teman, tak memandang tempat dan cerdas menanggapi persoalan. Ibarat pegadaian, Aye menyelesaikan masalah tanpa masalah.

Aye, termasuk orang yang sensitif terhadap derita yang dialami warga. Apalagi, kalau sudah mendengar keluhan anak sekolah. Aye tak pikir dua kali membantu, jika mendengar anak tak masuk sekolah karena faktor biaya. Sungguh sikap mulia dan wajar kinerja Aye menuai kekaguman warga

Jika lecut tangan Andre Rosiade bergema di Sumbar. Bahkan, teriakan Gubernur Sumbar mengiringi kerja nyatanya. Mastilizal Aye tak kalah juga gebrakannya di Kota Padang. Tidak saja, membantu melalui Pokir, juga membantu warga dan tempat ibadah melalui uang pribadi. Tanpa publikasi dan disorot media

Untuk membantu Mesjid dan Mushalla, Aye tidak saja memanfaatkan dana Pokir, malah dana pribadipun disalurkan. Buktinya, memberikan bantuan Rp100 juta untuk membangun rumah ibadah, meski itu bukan Dapilnya. Saat safari ramadhan, tidak saja dana Pokir disalurkan, juga membantu dengan dana pribadi

Tak seperti kebanyakan anggota dewan lainnya. Hadir ditengah masyarakat saat kampanye. Berkumpul dengan warga untuk mencari suara. Setelah duduk, tak pernah lagi mengunjungi warga. Kalaupun ada, itupun saat reses. Aye, tetap menjalankan runitas sehari hari sebelum duduk di dewan. Nongkrong di warung, berkumpul dengan warga, mendengar keluhan warga.

Komunikasipun tak pernah putus. Sebab, Aye tak pernah menukar nomor HP, apalagi mematikan telepon selulernya. Kecuali saat ada kepentingan tugas, itupun cuma mati sebentar. Sehingga warga butuh bantuan, mengundang untuk kegiatan mudah dihubungi. Aye bukan tipe anggota dewan yang alergi kritik. Namun, ia berharap kritikan juga diiringi saran yang baik.

Ia beranggapan kritik itu untuk kebaikan bersama. Sebab, ia ingin apapun yang dilakukan Partai Gerindra warga wajib mengetahui. Makanya, Aye dekat dengan kalangan pers. Karena kontrol sosial dilakukan sangat membantunya menjalankan tugas kedewanan. Bertemu dengan wartawan tak pandang tempat dan tak kenal. Di warung dan dimana saja bisa bertemu.

Penulis
Novri Investigasi

More From Author

Gustaf, PPK 2.4 : Demi Kenyamanan Arus Mudik Lebaran, Pekerjaan PT. Sadewa KM, Progres Melebihi Target

Jalin Kebersamaan, Seniman Minang Indonesia, Buka Bersama di Piscok Tanjung Paku Solok

27 thoughts on “Mastilizal Aye : Wakil Rakyat yang Sensitif Terhadap Penderitaan Warga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT