
Malam bakawan bulan sabit
Galok malam bacahayo tarang
Buah nan matang dek bakarbit
Indak salamak buah masak dibatang
Rang Tiku bakabun sawit
Bakabun laweh rancak dipandang
Co itu juo pamimpin matang bakarbit
Indak sarancak pamimpin matang digalanggang
Bicara masalah pematangan buah melalui karbit, memang sangat ampuh dan cepat. Karbit berupa Kalsiun Karbida (CaC2), merupakan kristal yang diproduksi dari batuan kapur dipanaskan pada temperatur sangat tinggi bersama dengan Kokas (material dari pemanasan batu bara/minyak bumi). Reaksi kimianya sudah dilakukan sejak ratusan tahun.
Sifat karbit ini, bereaksi ekstrem dengan air menghasilkan panas. Saat reaksi dengan air, menghasilkan senyawa kimia Asetilen (Etuna) yang merupakan agen pematangan buah. Artinya, Asetilen dari karbit dapat mempercepat pematangan buah. Perlu juga diingat reaksi karbit dengan air tak sederhana itu.
Sebab, pada karbit terdapat pengotor dan ini diabaikan dalam proses produksinya. Pengotor pada karbit ini, dapat menghasilkan senyawa turunan arsenik dan fosfor. Keduanya beracun dan berbahaya dalam jumlah kecil. Sehingga, dibeberapa negara, praktik penggunaan karbit untuk mematangkan tidak lagi dilakukan.
Meski, kasus tak banyak, tetapi ada juga resikonyo, seperti diare, pusing, gejala keracunan. Bahkan, juga berakibat kanker, karena mengalami konsumsi buah buahan yang dimatangkan dengan karbit. Intinya, apapun proses yang terlalu dipaksakan, mempunyai suatu resiko. Namun, praktek ini, masih sering terjadi, disebabkan keinginan mendapatkan hasil secara instan.
Lalu, bagaimana juga pemimpin ‘bakarbit’, apakah tidak menimbulkan persoalan. Biasanya, pemimpin karbitan menjadi penghambat bagi bawahan yang punya potensi dan kemampuan. Penilai kinerja tidak objektif, hanya berdasarkan bisikan orang orang terdekat. Padahal, pemimpin merupakan posisi tertinggi.
Layaknya sebuah prosesor, dalam sistim komputer yang berfungsi mengintegrasikan seluruh komponen dalam komputer. Intinya, kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memberikan pengaruh positif. Seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi karakter, mentalitas dan tindakan orang yang dipimpinnya. Istilahnya, memimpin bukanlah sebuah jabatan, tapi merupakan tindakan.
Kecerdasan emosional, merupakan faktor penting yang akan membedakan seorang pemimpinan yang matang dengan pemimpin karbitan. Pemimpin tidak hanya memerlukan kemampuan teknis untuk menyelesaikan semua masalah dan tantangan. Tapi, juga sangat memerlukan kemampuan emosional yang baik.
Tentu, timbul pertanyaan, apakah pemimpin karbitan mampu memainkan perannya? Ini perlu dijawab, sebab pemimpin karbitan muncul hanya untuk mengejar eksistensi semata dan lahir dari kepentingan segelintir orang. Kesimpulan, sosok pemimpin tidak baik, seperti buah yang dikarbit. Buah itu dipaksa untuk matang, sehingga hasilnya tak sebaik buah matang dibatang. Semoga
Penulis
Novri Investigasi