Mengintip Pengaspalan Jalan Jamal Jamil : Ketebalan Base Levelling Diragukan, Penyemprotan Jalan Tak Dilakukan

Spread the love




PADANG, INVESTIGASI_Seperti berita sebelumnya di Jalan Parak Jigarang, untuk paket yang sama diruas berbeda Jalan Jamal Jamil, permainan rekanan, kembali terungkap. Modus untuk pekerjaan tersebut, tetap sama, yakni ketebalan base lavelling dan tak dilakukan penyemprotan prime cout, sebelum aspal dipaparkan. Terbukti, saat Investigasi kelapangan, Minggu (9/7), tak terlihat kompresor di lokasi pekerjaan.

Parahnya lagi, ketebalan  Base Levelling, sangat diragukan. Pengakuan Rizki, Kabid BM, ketebalannya 2 Cm diragukan. Terbukti, saat terjadi pengerusan, base levelling, dibeberapa titik sudah terkikis habis. Tidak itu saja, prime cout terkesan asal asalan dan tak merata.

Namun, semua itu dibantah Rizki, saat media ini mengkonfirmasikan disebuah warung di lokasi pekerjaan. Katanya, saat itu juga, prime cout tak merata itu, disebabkan sudah digilas kendaraan. Sedangkan, ketebalan base levelling 2 Cm. Namun, Rizki bisa saat ditanya penyemprotan jalan.

Sembari melihat kelokasi jalan, Rizki tak melihat adanya kompresor.” Prime cout itu, sudah digilas kendaraan, sehingga tak terlihat merata. Sementara base levelling terkikis dan tergelupas itu, tak dilakukan pembayaran. Sedangkan penyemprotan ada dilakukan,” kata Rizki sembari matanya menengok ke belakang melihat komspresor yang tak pernah ada dilokasi pekerjaan

Sebelumnya diberitakan, menarik menelusuri pekerjaan pengaspalan jalan Jamal Jamil dan Jalan Parak Jigarang. Pasalnya, proyek menjadi tanggungjawab Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kota itu, terlihat beberapa kejanggalan. Baik pekerjaan fisik, maupun plang proyek yang disembunyikan diatas mobil.

Saat media ini, melakukan investigasi kelapangan, Kamis (6/7), dimulai dari titik nol Simpang Surau Balai sampai Azizi, tak terlihat plang proyek. Padahal, pekerja mengaku Rizki Kabid sering kelapangan, namun tak pernah menanyakan plang proyek.

Namun, plang proyek itu, terkuak juga, sebab masih terkapar di atas mobil pick up. Ini tentu menjadi tanda tanya, sebab pekerjaan diperkirakan sudah mencapai progres 30 persen. Persoalan lain yang terlihat dilokasi pekerjaan, untuk prime cout (minyak aspal) tak merata dan asal asalan. 

Begitu juga penyemprotan jalan, hanya dilakukan sebelum disebarkan prime cout. Tapi, setelah prime cout disebarkan, langsung dilakukan pengaspalan dan tak dilakukan penyemprotan. Sehingga melekat pada prime cout dan genangan air langsung ditutupi aspal. Terbukti, kompresor hanya berdiri di titik nol atau di simpang Surau Balai. Sementara, pengaspalan terus dilakukan, tanpa penyemprotan.

Termasuk jalan menuju rumah warga, teras warung berupa coran, tak dibongkar dan diperkirakan langsung diaspal. Sehingga terindikasi pengurangan volume dan mudah retak. Wajar saja, proyek dikerjakan bernomor kontrak : 001/Kont -PJ/APBD/PUPR/2023, senilai Rp2.372.233.792.44, menuai sorotan warga

Apalagi, di ruas sudah dilakukan pengaspalan, masih terlihat tumpukan aspal untuk menutupi  pori pori di sepanjang jalan itu. Disisi lain, untuk jalan berlubang, timbunan asal asalan sebelum PT. Dapindo Pratama, konsultan PT. Vitec Pratama Konsultan, melakukan pengaspalan.

Sementara, Rizki Kabid Bina Marga Dinas PUPR Padang, saat dikonfirmasikan ke kantornya, Kamis (6/7) mengaku sudah dilakukan penyemprotan. Namun, untuk penyemprotan prime cout sebelum dilakukan pengaspalan tak perlu dilakukan. Sementara, untuk teras warga akan dibongkar, sebab pekerjaan juga ada coran bahu jalan. Nv

More From Author

M. Zakka Harafah, SH Tokoh Muda Mandailing Itu, Mantapkan Langkah Bertarung Pada Pileg 2024. Melalui Partai PPP Ingin Berbuat Untuk Masyarakat

Gelar Sosialisasi Kirab Pemilu di Lubuk Tarok, KPU Sijunjung Berharap Pemilih Menggunakan Hak Pilih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT