‘Mengurai Kusut Masai’ Pekerjaan Minor Pada Proyek Jalan

Spread the love

Oleh : Novri Investigasi

Untuk proyek jalan, termasuk jalan nasional, pekerjaan minor sangatlah penting. Meski, hanya pekerjaan minor meliputi seluruh kegiatan pembangunan jalan yang kecil dan sederhana. Tetapi, tetap dibutuhkan untuk menunjang kelancaran konstruksi dan keamanan pengguna jalan

Beberapa contoh pekerjaan minor pada proyek jalan, seperti pekerjaan trotoar, jembatan penyeberangan orang, fasilitas penyeberangan zebracross, perbaikan jalan kecil, perbaikan permukaan jalan, pembersihan saluran air

Namun, dalam pelaksanaan proyek harus tetap serius memperhatikan segala aspek berkaitan dengan pekerjaan minor. Tujuannya, agar konstruksi jalan dapat berjalan lancar dan aman bagi seluruh pengguna jalan

Dalam sebuah proyek konstruksi, terutama jalan, pekerjaan minor terlihat sepele, namun pengabaian terhadap pekerjaan berdampak besar pada kualitas dan keselamatan jalan

Terpenting, pekerjaan minor pada proyek jalan harus memperhatikan aspek keselamatan kerja, efesiensi waktu dan biaya. Tujuannya, agar pekerjaan selesai tepat waktu dan anggaran yang telah ditetapkan.

Mark Up dan Pengurangan Volume

Pekerjaan minor untuk proyek jalan nasional, khususnya di Sumatera Barat, sering menuai sorotan. Baik, kalangan media, LSM dan warga. Karena, masih hitungan bulan, bahkan minggu pekerjaan sudah rusak dan hancur.

Lihat saja, untuk pekerjaan pasangan batu pengaman bahu jalan, saluran air (drainase) maupun coran bahu jalan. Itu sering menuai permasalahan. Dan, hampir terjadi sepanjang pekerjaan jalan nasional

Penyebabnya, pekerjaan minor ini, khususnya saluran air (drainase) disubkan kepada pihak lain, bahkan juga kepada warga. Dengan alasan, pekerjaan melintasi rumah mereka. Sehingga, pekerjaan saluran air (drainase) dikerjakan orang orang tak profesional dan hanya berniat mencari keuntungan tanpa memikirkan mutu dan kualitas pekerjaan.

Mark up pekerjaan dan ‘maling volume’ sering dilakukan. Termasuk adukan semen dan mark up lebar tapak, ketebalan pasangan batu maupun lebar puncak (lining). Misalnya, dalam gambar rencana drainase, ada tanah dasar dan urugan pasir.

Lebar tapak kiri kanan 30 Cm. Bagian tengah saluran air 30 Cm. Puncak atau lining 25 Cm dan lantai saluran air 20 Cm. Ini sering dilakukan mark up dan pengurangan volume. Termasuk ketebalan lantai air dengan modus disisipi batu mangga untuk mengurangi volume coran.

Begitu juga pasangan batu belah, adukan semen pun dimainkan. Sehingga mengurangi daya perekat. Bahkan, adukan semen tanpa kotak adukan dan diaduk diatas tanah. Alhasil adukan semen bercampur tanah. Begitu juga batu digunakan, kadang masih berbalut tanah langsung dipasang tanpa dicuci terlebih dahulu. Sehingga mengurangi daya perekat

Dengan mark up dan pengurangan volume dimainkan ini, akibatnya belum hitungan bulan, pasangan batu sudah rusak, bahkan sampai patah struktur. Coran yang tipis untuk lantai air, berlubang terkikis air. Dan, ini penyakit lama yang tak kunjung ada penyelesaian

Begitu juga untuk pekerjaan coran bahu jalan, hitungan bulan sudah retak dan pecah. Penyebabnya, pekerjaan tak sesuai gambar kerja dan asal asalan. Misalnya, tak dilakukan pemerataan jalan dan membersihkan lokasi dari berbagai penghalang, seperti kayu dan batu. Ini bisa mempengaruhi kepadatan lapisan beton.

Sebelum dicor, biasanya diberikan urugan, seperti memakai batu makadan atau urugan lapisan sirdam. Tujuannya, untuk mencapai ketebalan yang sama. Selanjutnya, dilakukan pemadatan menggunakan vibrator khusus beton.

Tak kalah pentingnya, melandai beton. Lapisan beton akan tertutupi dengan hamparan plastik. Tujuannya, mencegah air cor beton masuk ke tanah pondasi. Sebab, akan bisa membuat coran kokoh dan kuat.

Terakhir dilakukan penyiraman agar beton makin kuat dan tidak mudah pecah. Termasuk juga menjaga umur beton sebelum dilalui kendaraan. Sebab, masih beberapa hari sudah dilindasi kendaraan, karena tak ada police line atau rambu mengamankan mutu beton. Ini mengakibatkan bahu jalan jadi hancur.

More From Author

Mahasiswa Kota Padang Deklarasikan Dukungan Pemilu Damai: Tolak Hoax dan Politik Identitas

‘Mengurai Kusut Masai’ Pekerjaan Minor Pada Proyek Jalan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT