
Kok karajo nan dicaritoan
Sasuai kato jo perbuatan
Pantang hiduik bapangku tangan
Indak paduli paneh jo hujan
Samo warga sabana dakek
Bakato bana bajanji arek
Apo saja karajo dibuek
Indak ado nan taraso barek
Serda Ika S Kusdiantoro
Babinsa Dadok Tunggul Hitam
Tampek baiyo urang basamo
Cando suluah manarangi malam
Silaturahmi jo warga taruih tajago
Batenggang raso jo pareso
Pos Kamling tagak manjago
Disinan nagari mako tajago
Gotong royong basamo warga
Mampasampik kenakalan remaja
Jauhi diri dari narkoba
Co itu bana karajo Babinsa
Ba harok juo ka diri
Sasamo warga harus paduli
Pemuda jo remaja bentengi diri
Jauhi narkoba sarato judi
Kok di urai samakin panjang
Elok diliek an karajo nyato
Bia sanagari maraso sanang
Elok kita bakarajo samo
PADANG, INVESTIGASI_Jarang terjadi, tapi ini memang terjadi. Tak pernah dilakukan, tapi ini kenyataan. Seorang Babinsa, masuk dapur dan memasak untuk kebutuhan warga. Dengan bahan seadanya, keikhlasan hati, masakan pun membuka selera. Telur dan kangkung, terasa nikmat kalau sudah disentuh dan dimasak Babinsa. Sungguh luar biasa, ditengah pengabdian dan menjalankan tugas sebagai seorang Babinsa.
Sekelumit kisah itu, bagian dari tanggungjawab Serda Ika S Kusdiantor, Babinsa Dadok Tunggul Hitam, Koramil Kecamatan Koto Tangah. Laki laki, berwatak keras dan tegas itu, hari harinya larut bersama warga. Bergelut dalam suka dan duka. Baginya, bekerja ditengah warga, anugerah yang luar biasa. Sebab, bisa memahami kondisi yang terjadi dilapangan. Mengetahui persoalan yang terjadi, sehingga memudahkan untuk mencari solusi.
Rutinitas sehari hari, setelah melaksanakan apel di Koramil dan Kodim, ia pun turun ke wilayah binaan. Pantang berpangku tangan dan terus bergerak turun kelapangan. Tiada hari tanpa kerja, menjadi pegangan dalam menjalankan tugas sebagai seorang Babinsa. Kelapangan memonitoring apa yang terjadi dan siap membantu, jika ada warga dalam kesulitan. Tak perduli panas dan hujan menerpa badan.
Babinsa yang hobby otomatif dan memperbaiki motor lama maupun mobil lama dibengkel sendiri, juga mengajak warga untuk menghidupkan budaya gotong royong. Ini dilakukan agar warga tetap menjaga kebersihan. Karena, kata Babinsa ini, kebersihan sebagian dari iman. Menjaga lingkungan dan menciptakan suasana aman dan nyaman.
“Lingkungan aman, warga nyaman, akan menggairahkan warga untuk menjalankan aktifitas, kerja dan usaha yang digelutinya,” ujar Babinsa yang dikenal dekat dengan warga, beberapa hari lalu. Dan, dikatakan juga kepada pemuda, remaja untuk menjahui narkoba maupun kenakalan remaja. Karena kenakalan remaja, tidak saja merusak lingkungan, tapi menghancurkan masa depan. Narkoba musuh bangsa, musuh kita semua.
Agar generasi tak terjebak dengan kegiatan yang merugikan dan merusak masa depan, Babinsa inipun mengajak untuk aktif berolahraga. Karena, badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tagak kampung, jaga kampung, juga menjadi perhatian dengan mendirikan pos ronda dan sarana prasarana olahraga. Untuk memuluskan langkah, iapun berkomunikasi dengan sosial (Komsos), ketua pemuda, mengajak melakukan kegiatan positif.
Tak kalah pentingnya, pendekatan berbagai pihak, terus dilakukan. Berkomunikasi, berkoordinasi, bersinergi jurus jitu menyelesaikan persoalan. Bersama perangkat pemuda, perangkat RT/RW, tokoh masyarakat bahu membahu, seiring jalan membahas kegiatan apa yang harus dilakukan. Agar denyut pembangunan berjalan, warga hidup rukun, damai, aman dan nyaman.
Tertitip pesan Babinsa berwajah sejuk ini, agar warga saling menghargai satu sama lain. Peduli pada lingkungan, tumbuhkan jiwa nasionalisme. Menjaga bersama sama agar wilayah kita aman dan nyaman.” Ndak ado kusuik nan indak salasai, jiko ujuang jo pangka alah basuo. Barek samo dipikua ringan samo dijinjiang. Basamo mako manjadi,” kata Ika panggilan akrab Babinsa ini, penuh makna
Terdepan Mengatasi Bencana
Diakui, warga merasa bangga memiliki seorang Babinsa Ika S Kusdiantoro. Pasalnya, sosok pekerja keras ini, terdepan, jika terjadi bencana di wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Tak siang, tak malam, jika terjadi bencana, ia hadir ditengah warga.
Pengabdian yang tulus dan peduli derita warga menjadi nilai tambah bagi Babinsa ini dimata warga. “Pai tampek batanyo, pulang ka jadi kaba barito.” Itulah ibarat yang melekat pada diri Babinsa itu.
Sikap heroik seorang Babinsa, pengorbanan Ika terlihat, ketika terjadi banjir merendam wilayah Dadok Tunggul Hitam, saat hujan deras membasahi Kota Padang. Banjir memporak porandakan Dadok Tunggul Hitam setinggi orang dewasa itu, warga harus di evakusi ke lokasi yang tinggi. Membawa warga, terutama anak anak dan orang tua, ia rela merendam diri sembari mendorong perahu karet. Tak kenal lelah dan letih, ia melawan derasnya hujan dan air merendam lokasi itu.
Tak sampai disitu, meski keletihan mendera, lelah menyelamatkan warga dari korban banjir, ia pun berjibaku membersihan material yang tersisa. Rumah warga yang berlumpur, material kayu, batu dan sampah terbawa banjir itu, harus dibersihkan pasca banjir surut. Tanpa istirahat, iapun bergotong royong bersama warga. Baju loreng saat membantu warga kering di badan. Sungguh pengorbanan yang tiada tara.
Chairoer, pemuda Dadok Tunggul Hitam, saat bincang bincang dengan media ini, di sebuah warung kopi, mengaku salut dengan kinerja Babinsa ini. Kepedulian terhadap warga, menjaga keamanan dan menimalisir kenakalan remaja, terlihat nyata. Berdirinya pos kamling, warga bergiliran untuk ronda.”Tak kalah perjuangan Babinsa itu, saat banjir menghantam daerah ini, ia berjibaku menyelamatkan warga.”Wajar saja, warga bangga punya Babinsa Ika S Kusdiantoro,” kata Chairoer
Penulis
Novri Hendri