
PADANG, INVESTIGASI_Jembatan layang RS Kampus Unand, jika sudah selesai memancarkan pesona yang luar biasa. Jembatan panjang membentang menghubungi Kampus dan Limau Manih, itu berdiri kokoh diantara riak air dan berlatar belakangan lokasi perkampung warga dan kampus di ketinggian
Sekarang jembatan itu, sedang dalam tahap pekerjaan. Dua pondasi sudah berdiri di ujung jembatan. Semangat pekerja, kuatnya pengawasan dan profesional rekanan, diyakini proyek senilai Rp7.586.632.312.92 dikerjakan PT. Indhotara Multi Artha, akan selesai tepat waktu dan mutu
Baru saja, dikerjakan, lokasi disekitar proyek bernomor kontrak : 630.03.01/PJBT – RS Unand/KTR – BM/IV/2023, lingkungan terlihat. Dulu penuh belukar, sekarang terlihat lebar. Semakin terbuka menghubungi kampus unand dengan perumahaan. Bahkan, makin memuluskan jalan warga dari Bandar Buat, Pauh V menuju Kampus, tanpa merasakan macet di Simpang Pasar Baru.
Wajar saja, jembatan yang bakal menjadi lokasi wisata di ketinggian itu, menuai pujian warga. Sebab, disamping terlihat bersih dari belukar, sekarang sudah indah dipandang. Tidak itu saja, jembatan ini bisa mengurai kemacetan di Pasar Baru. Sebab, ada jalan alternatif dan jembatan kokoh menuju Kampus Unand. Termasuk juga pasien yang ingin berobat di RS Unand
Wandra, warga Limau Manih, saat bincang bincang dengan media ini, di warung lokasi pekerjaan, mengatakan, selesainya jembatan ini akan menjadi tempat wisata di kampus Unand. Sebab, proyek tanggal kontrak 03 April 2023, masa pelaksanaan 240 hari kalender dan konsultan pengawas PT. Konsulindo Citra Ermala ini, berada diketinggian dan enak memandang alam sekitar.
“Juga bisa meningkatkan perekonomian warga di sekitar jembatan. Transportasi pun semakin lancar, karena ada jalan alternatif menghindari kemacetan di Pasar Baru.”Keuntungan ganda jembatan milik Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar,” katanya, seraya menyebutkan, juga terbuka kemungkinan usaha kos bagi warga. Karena, dengan adanya jembatan jarak semakin dekat dengan kampus. NV