DHARMASRAYA, INVESTIGASI_Sepertinya, pekerjaan proyek tahun anggaran 2022 di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Dharmasraya, sering menuai sorotan. Termasuk juga, pekerjaan peningkatan jalan Simpang 3 Muaro Momong – Trans Sungai Kambut. Pasalnya, material PT. Tri Jaya Putra diragukan, kualitas pekerjaan pun diragukan
Dilokasi pekerjaan, dari hamparan material yang telah dilakukan aggregeat timbunan untuk jalan tersebut beragam. Ada tanah timbunan berbatu, bahkan bercampur batu besar. Ada juga batu mangga bercampur kerekel dari sungai. Begitu juga pasangan batu untuk saluran air juga ditenggarai ada penggurangan volume coran untuk lantai saluran air. Terlihat, batu mangga disusun diantara lantai saluran air sebelum di cor.
Sebagian batu digunakan untuk pasangan batu, proyek bernomor kontrak : 820.02/02-DPU/Pemb-JLN/DAK/BM-DPUPR/V-2022 itu, batu berbalut tanah. Itupun tak dicuci pada pekerjaan pasangan batu, pekerjaan senilai Rp4.460.911.687.69. Terlihat juga pada pekerjaan jalan dengan konsultan CV. Kyfa Engenering Konsultan, masa pelaksanaan 225 kalender itu, dibeberapa titik, pemadatan timbunan aggregeat diragukan.
Wajar saja, pekerjaan proyek yang jauh dari keramaian itu, menuai tanggapan Edwar Bendang, Koordinator LSM Ampera Sumbar. Ia menilai pekerjaan proyek ini, disebabkan kurangnya pengawasan. Sehingga, rekanan bekerja sesuka hati. “Buktinya, material digunakan, terutama untuk aggreget atau timbunan dan pekerjaan pasangan batu saluran air. Terlihat sekali, ada kejanggalan dalam pekerjaan proyek tersebut,” katanya.
Adi salah seorang GS PT. Tri Jaya Putra, saat dikonfirmasikan, terkait pekerjaan di Dharmasraya itu, mengaku itu GS nya Frisma. Namun, saat diminta nomor Frisma, ia mengatakan tak ada menyimpan.” GS di Kabupaten Dharmasraya, Frisma. Saya tak ada menyimpang nomor Frisma,” kata Adi. Sampai berita ini diturunkan, tak ada tanggapan sama sekali, terutama Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Kabupaten Dharmasraya. Nv
ivermectin 3 mg online – ivermectin 12mg tablet carbamazepine 200mg uk