Tak berkaca pada pekerjaan proyek tahun 2021, panitia lelang di Pemko Padang kembali berulah. Buruknya mutu dan kualitas, pekerjaan terlambat dari jadwal, akibat dimenangkannya penawar terendah. Tahun 2022 ini, kembali terjadi. Penawar terendah sampai terjun payung 29%, masih dimenangkan panitia
PADANG, INVESTIGASI_Reinier Penasehat DPC Gapeksindo Kota Padang, melihat panitia lelang di Pemko Padang masih memenangkan penawar terendah. Terutama lelang paket pembangunan ruang kelas baru dibeberapa SDN. Bahkan, turunnya terkesan terjun payung mencapai 29%. Meski, sudah disurati walikota dan dikadukan ke inspektorat, panitia lelang tak bergeming sedikitpun.
“Selama ini panitia lelang terkesan seolah olah tugas mereka hanya mengurus proses lelang. Selesai pengumuman selesai pula tugas mereka. Seharusnya, tidak demikian, panitia lelang tetap bertanggungu jawab pula terhadap penetapan pemenang yang mengacu pada penawar terendah. Dan, berakibat buruknya mutu kualitas pekerjaan,” kata mantan Wakil Walikota Solok ini, kepada media ini via WA nya, Rabu (16/3)
Ia juga mengatakan, kedepan, jika tak ada juga perobahan, maka panitia layak dituntut. Karena mereka punya kompetensi untuk itu. Sebab, dengan memenangkan penawar terendah, panitia ikut serta membenarkan pekerjaan bermasalah dikemudian hari. Apalagi, panitia telah dibekali dengan pelatihan. Jadi, tak ada alasan tugas mereka hanya sampai penetapan pemenang
“Tanggungjawab panitia, mestinya sampai pekerjaan selesai. Kalau pekerjaan bermasalah akibat memenangkan rekanan penawar terendah, sehingga berpengaruh terhadap mutu dan kualitas pekerjaan, itu juga menjadi tanggungjawab panitia lelang,” tambahnya.
Kondisi ini, kata Reinier, berdasarkan evaluasi tiap tahun. Soalnya, pekerjaan rekanan terlihat makin parah. Terbukti, banyak pekerjaan bermasalah dan mangkrak.” Bahkan, ada juga rekanan kena denda dan putus kontrak. Jika ini dibiarkan, tahun depan akan semakin parah lagi,” tutup Reinier. Nv