PADANG—INVESTIGASI,
Saat ini berbagai tradisi Minangkabau semakin langka, terutama di wilayah perkotaan, seperti tradisi makan bajamba salah satu kebiasaan orang Minang bila melakukan perhelatan atau acara beradat di kampung.
Hal ini tidak bisa dibiarkan, bisa tenggelam tradisi adat tersebut. Makanya Pemko Padang mengangkat kembali tradisi Minang itu dalam sebuah lomba/ festival antar kecamatan/ kelurahan.
Festival Makan Bajamba memeriahkan rangkaian Festival Sitti Nurbaya dalam rangka Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-355 berlangsung Sabtu (3/8), di Youth Center Bagindo Azizchan.
Kegiatan ini diikuti oleh tim perwakilan dari 11 kecamatan se-Kota Padang dengan setiap tim menghidangkan lima jamba sekaligus menggelar makan bersama..
Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Yudi Indrasyani mengatakan, kegiatan ini bertujuan melestarikan tradisi makan bersama di masyarakat Minangkabau sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Padang.
“Jadi, selain lomba, kita mengundang wisatawan untuk makan bajamba ini. Kalau tahun lalu peserta dan juri saja yang makan. Kali ini, dari lima jamba, tiga di antaranya kita khususkan untuk wisatawan yang datang,” ujar Yudi.
Setiap tim tampak menampilkan berbagaj hidangan menu masakan tradisional khas Minang mulai dari rendang, kepala ikan, kali daging, anyang, babat, asam padeh, dll
Yudi menyebut antusiasme pengunjung untuk melihat acara ini cukup ramai.
“Terlihat pengunjung ada dari berbagai kalangan, tua hingga muda. Bahkan, juga tampak ada yang dari luar negei, seperti Korea dan Vietnam, yang kebetulan mereka juga pelajar pelajar AIESEC,” terangnya.
Untuk penilaian, lanjut Yudi, akan dilakukan oleh tokoh masyarakat dari Bundo Kandung dan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) serta Dinas Pariwisata. —Richard