
Sebelumnya, sudah mengupas, prestasi naik turun klub kebanggan ‘Urang Awak’ Pandeka Minang julukan PSP Padang. Mulai dari kisah berdirinya tahun 1928, sampai berjaya di Perserikatan, Liga Kansas, ISL dan turun naik Divisi Utama, turun Divisi 1, naik lagi dan akhirnya terbenam di jurang paling dalam Liga 3 (Sekarang Liga 4)
Semasa Dua Walikota PSP Padang Tak Berdaya
Mulai tahun 2010, nama PSP Padang tak lagi bergema, boleh dikatakan sudah mati suri tanpa prestasi. Jangankan bicara tingkat nasional di Liga 3 disebut juga Liga Tarkam, PSP seakan tak berkutik. Bahkan, bertekuk lutut dengan klub yang baru lahir. Seperti yang terjadi pada Liga 3 Asprov PSSI Sumbar musim 2023 – 2024. Bahkan, tak ikut Liga 4, musim 2024 – 2025
Sejak Ketua Umum, Mahyeldi (Walikota Padang- Sekarang gubernur) dan berlanjut kepada Hendri Septa (Walikota Padang), PSP Padang, bak ayam kehilangan induk dan tak berdaya. Hidup segan mati tak mau. Merangkak terus merangkak dan tak mampu beranjak dari kasta terendah sepakbola. Ironis. di kasta terendah juga tak bisa berbuat apa apa. Hanya pelengkap penderita dalam setiap Liga 3. Dan, tak ikut Liga 4 musim 2024 – 2025
Mungkin selama ini, jabatan Ketua Umum PSP Padang langsung dipegang kepala daerah. Dan, kita sudah melihat hasilnya dua kepala daerah yang memimpin PSP Padang, tak beranjak, tak bergerak dan abadi di Liga 3 (sekarang Liga 4). Ibarat Pandeka, kegarangannya tak lagi ditakuti lawan. Padahal, diikuti kasta terendah di sepakbola nasional. Dan, tentu ini menjadi evaluasi kita semua.
Memang mengurus sepakbola, tak mudah. Perlu sosok gila bola.
Bukan dalam arti negatif, tapi mengembangkan sepakbola menjadi lebih baik. Mau berkorban waktu, pemikiran dan materi. Karena, mengurus sepakbola tak terlepas dari uang dan besarnya biaya.
Bukan orang yang gila jabatan, tapi tak bisa menjalankan amanah dan jabatan yang diberikan, apalagi sekedar pencitraan. Padahal, jabatan Ketua PSSI disemua tingkatan, sangat seksi dimata politisi, teknorkat, birokrat maupun pengusaha yang mau berkarier di politik. Karena, sepakbola memiliki arena yang luas dan lebar untuk panggung popularitas.
Menunggu Lakek Tangan Fadly Amran
Secercah harapan, mulai terlihat tingginya tekat Fadly Amran, untuk mengembalikan kejayaan PSP Padang. Mantan Walikota Padang Panjang yang sukses menghantar PSPP Padang Panjang runner up Liga, siap mengangkat Pandeka Minang dari keterpurukan. Keinginan Fadly Amran itu, merupakan angin segar bagi dunia persepak bolaan Kota Padang, umumnya Ranah Minang.
Tekatnya berusaha mengembalikan PSP Padang ke habitatnya, sebagai klub legenda yang disegani di Indonesia, pantas diapresiasi. Keinginan itu, disampaikan disela sela rapat paripurna Pemko Padang bersama DPRD Kota Padang. Bahkan, ia sudah berkomunikasi dengan stokholder, termasuk mantan pemain untuk bersama sama, menghidupkan PSP Padang di pentas sepakbola nasional
Memang tak mudah, namun katanya, kita coba kembali melakukan komunikasi dengan para mantan. Ia pun sudah berkomunikasi dengan coach Nil Maizar, salah mantan pemain nasional dan PSP Padang. Tentu saran dan masukan untuk masa depan PSP Padang, sangat diperlukan
Tidak itu saja, mantan walikota Padang Panjang tersebut juga menggandeng para pengusaha Kota Padang, bahu membahu mengembalikan kejayaan PSP Padang. Kedepan, iapun
siap menyusun struktural PSP Padang. Setelah itu, dibentuk tim untuk kompetisi musim depan.
Diakui berbagai kalangan, Fadly Amran figur yang tepat untuk menjadi nahkoda kelangsungan hidup PSP Padang yang lama terbenam di kasta terendah sepak bola Indonesia.
Diharapkan, walikota yang di kenal gemar olahraga dan dekat dengan semua kalangan ini, menjadi tumpuan dan harapan para pengeliat sepakbola Sumatera Barat, khususnya kota Padang. Tak salah rasanya kita berharap Fadly Amran ‘lakek tangannya’ mengembalikan kejayaan PSP Padang
Penulis
Novri Investigasi


