Athari Gauthy Ardi, Anggota DPR RI : Kerja Nyata Tanpa Banyak Bicara

Spread the love

Tinggi manjulang gunung
Talang
Tatutuik kabuik dipagi hari
Athari bundo kanduang ranah minang
Di DPR RI mambangun nagari

Gunuang Talang bakabuik asok
Tampak nan dari Arosuka
Srikandi minang asal Solok
Kerja nyata tanpa banyak bicara

SOLOK, INVESTIGASI_Nama Athari Gauthy Ardi, memang kurang bergema, dibanding anggota DPR RI asal Sumbar lainnya. Padahal, sudah ratusan milyar dana APBN diperjuangan untuk membangun Ranah Minang ini, terutama Dapilnya. Berjuang di Komisi V di DPR RI, memudahkan Athari mengenjot anggaran untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat. Namun, kerja nyata putri Epyardi Asda ini, tanpa diiringi banyak bicara.

Penulis pernah bekerjasama dengan Athari pada Pileg 2014 lalu. Saat itu, ia mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI dari Partai PPP. Meski, dibawah bayang bayang ayahnya, Athari mampu meningkatkan suara PPP di Sumbar, terutama Dapilnya. Athari belum mampu mewujudkan mimpi, tapi setidaknya ikut menopang suara ayah tercinta untuk duduk kembali di DPR RI

Tahun 2019, Athari maju kembali menjadi Caleg DPR RI dari Partai PAN. Kepindahan Athari dari Partai PPP ke Partai PAN bukan tanpa alasan. Saat itu, terjadi dualisme ditubuh Partai PPP. Athari tak lagi ikut bertarung bersama ayahnya, tapi berjuang sendiri. Awalnya, banyak yang meragukan, apalagi sosok Asli Khaidir sudah melekat dihati warga Sumbar.

Berat bagi Athari untuk mengalahkan Asli Khaidir. Tapi, Athari mampu melejit kencang. Disamping mengembos suara PPP, Athari juga mampu merebut hati pemilih PAN. Buktinya, Athari mampu mengalahkan suara Asli Khaidir. Pindahnya Athari dari Partai PPP ke Partai PAN juga membawa keberuntungan bagi Partai PAN. Buktinya, Partai PAN sukses mendulang dua kursi di DPR RI dari Dapil Sumbar 1.

Sementara, Partai PPP yang ditinggalkan kehilangan kursi. Padahal, Partai PPP, menghantarkan ayahnya duduk di senayan selama tiga priode. Sukses ganda anak dan ayah itu, seiring terpilihnya Epyardi Asda menjadi Bupati Kabupaten Solok. Kolaborasi ayah dan anak asal Solok ini, makin mengenjot pembangunan di tanah kelahirannya. Meski, kerja nyata Athari, tanpa banyak suara.

Kita buktikan saja, usai dilantik, duduk di komisi V DPR RI. Komisi yang pernah ditempati Epyardi Asda, membidangi infrastruktur dan perhubungan, dengan mitra kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional, Kementerian Desa, serta bidang lainnya, memudahkan Athari memperjuangkan anggaran untuk Sumbar

Alhasil, kerja keras Athari langsung dirasakan oleh masyarakat, khususnya di Kabupaten Solok. Ratusan miliar rupiah dana aspirasi/Pokir Athari di Kabupaten Solok dan Dapil 1 Sumbar, tidak begitu diketahui oleh masyarakat luas. Seperti program bedah rumah, program pemberdayaan Petani Pemakai Air (P3A) untuk irigasi pertanian, program Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu), hingga Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW).

Hanya hitungan bulan, pada awal 2020, Athari Gauthi Ardi berhasil menarik dana pusat sebesar Rp13,4 miliar dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR RI) guna membiayai sejumlah program peningkatan perekonomian masyarakat di daerah pemilihan (Dapil 1) Sumbar.

Salah satunya proyek Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW). Untuk tahun 2020 itu, program PISEW dari Athari tersebar di dua kabupaten, yakni Kabupaten Solok dan Kabupaten Sijunjung, sebanyak 14 paket dengan nilai masing-masing Rp600 juta.

“Tahun 2020 ini kita bisa menarik dana pusat sekitar Rp13,4 miliar untuk membiayai sejumlah program peningkatan perekonomian masyarakat. Tahun anggaran 2020 ini, program PISEW tersebar di Kabupaten Solok dan Kabupaten Sijunjung. Di tahun-tahun berikutnya program serupa akan disebar juga di daerah-daerah lain. Utamanya di Dapil 1,” ujarnya

Sebelumnya, Athari juga sudah membawa sejumlah program ke Sumbar, khususnya di Dapil 1 Sumbar. Di antaranya program bedah 1.000 rumah tidak layak, serta pembangunan dan perbaikan irigasi dalam program penguatan petani pemakai air (P3A). Lakek tangan Athari semakin menjadi-jadi di tahun 2021 dan 2022. Ratusan miliar rupiah dana pusat berhasil dibawanya.

Program yang lekat dengan nama program bedah rumah ini, pada tahun 2022, Athari berhasil menarik dana pusat untuk membedah 1.352 rumah di tiga daerah. Yakni 844 rumah di Kabupaten Solok, 308 rumah di Kabupaten Sijunjung dan 200 rumah di Kabupaten Dharmasraya.

Pada 2021, Atahari membawa program PISEW ke 18 titik di Kabupaten Solok. Sementara, pada 2022 Athari kembali berhasil membawa dana pusat untuk PISEW sebanyak 22 titik yang tersebar di Kabupaten Solok, Sijunjung dan Dharmasraya.

Peningkatan Pengembangan Perbaikan Tata Guna Air Irigasi (P3A)
Atahari membawa sebanyak 125 paket P3AI untuk tiga daerah. 95 paket di Kabupaten Solok yang tersebar di 13 kecamatan dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok. Kemudian 15 paket yang tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten Dharmasraya. Lalu 15 paket yang tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten Sijunjung.

Tahu 2022, dua pesantren mendapatkan alokasi dana Santren untuk perbaikan dan pembangunan mandi cuci kakus (MCK). Pondok Pesantren Nurul Yaqin Al ‘Arifi di Nagari Aripan, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok dan Pondok Pesantren MTI Paninggahan di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok.

Program Sanimas, Athari membawa dua paket program di tahun 2022 ini. Yakni untuk Nagari Aie Luo, Kecamatan Payung Sekaki dan Nagari Talang Babungo, Kecamatan Hiliran Gumanti.
Program Sandes yang dibawa Athari, tersebar di 8 nagari di 6 kecamatan di Kabupaten Solok.

Untuk Nagari Singkarak dan Koto Sani di Kecamatan X Koto Singkarak, Nagari Taruang-Taruang dan Bukit Bais di Kecamatan IX Koto Sungai Lasi, Nagari Sariak Alahan Tigo di Kecamatan Hiliran Gumanti, Nagari Sibarambang di Kecamatan X Koto Diateh, Nagari Koto Gadang Koto Anau di Kecamatan Lembang Jaya, dan Nagari Batang Barus di Kecamatan Gunung Talang.

Selain 4 program andalan yang menyentuh langsung ke masyarakat terbawah tersebut, ia juga membawa sejumlah program unggulan ke Sumbar. Bahkan, program-program yang dibawa tersebut bernilai puluhan miliar. Seperti Normalisasi Batang Tapan di Pesisir Selatan senilai Rp38 miliar lebih, Normalisasi Batang Lembang di Kabupaten Solok dan Kota Solok senilai Rp19,2 miliar.

Program Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu) yang di tahun 2021 lalu, juga menjadi perhatiannya. Nagari Koto Gadang Koto Anau (Lembang Jaya), Nagari Sirukam (Payung Sekaki) dan Nagari Singkarak (X Koto Singkarak), menuai hasil kerjanya.

Begitu juga pembangunan jalan raya (Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum) tahun 2020 yang melintasi Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya. Sekarang sudah mulus, tak bak kubangan kerbau lagi. Begitu tinggi kepedulian Athari untuk membangun infrastruktur di Sumbar. Kita tunggu gebrakan srikandi Minang ini untuk membangun negeri.

Penulis
Novri Investigasi
Sumber
Patronnews

More From Author

Polres Sawahlunto Gelar Rakor Lintas Sektoral, Jelang Operasi Ketupat

Kafilah MTQ Payakumbuh Juara, Janji Bonus Masih Misteri

4 thoughts on “Athari Gauthy Ardi, Anggota DPR RI : Kerja Nyata Tanpa Banyak Bicara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT