
PESSEL, INVESTIGASI_
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasar Painan. Ini, merupakan bagian dari Kegiatan Pemerintah Pusat yang dilaksanakan oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat. Senin (2/10)
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Pessel, Aprial Abas, Kapolres Pesisir Selatan, Dandim 0311 Pesisir Selatan, Kepala Kejaksaan Negeri Pessel. Ketua Pengadilan Negeri Painan, Prof. Abdul Hakam, Ph. D, Kepala BPPW Sumatera Barat, Kusworo Darpito, ST, MDM , Kepala OPD terkait, Kontraktor pelaksana serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya Bupati Rusma Yul Anwar mengatakan, ia berharap, mudah – mudahan pembangunan Pasar Painan sampai 1 (satu) tahun ke depan, dapat terlaksana dengan sukses, aman dan lancar
Ia menyampaikan, atas nama pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah memfasilitasi pembangunan Pasar Painan dan kepada Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, telah memberikan perhatiannya untuk kemajuan Kabupaten Pesisir Selatan.
”Kegiatan ini melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR RI. Selanjutnya teknis pembangunan akan dilaksanakan oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat, “ujarnya.
Untuk mendukung pembangunan Pasar Inpres Painan tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan sudah mempersiapkan lahan, merelokasi pedagang ke pasar sementara. Dan, menyiapkan Detail Engineering Desain (DED).
“Pembangunan Pasar Inpres Painan merupakan pengembangan sarana dan prasarana untuk menunjang pariwisata, termasuk untuk kawasan wisata di sekitar wilayah Painan,” ujarnya.
Selain penunjang sarana dan prasarana pariwisata, pasar Painan yang terletak di ibukota kabupaten juga memerlukan sarana perdagangan yang representatif. Dengan dibangunnya kembali Pasar Inpres Painan ini, diharapkan Painan sebagai ibukota kabupaten memiliki sebuah pasar dengan konsep modern, ramah lingkungan dan terstandardisasi.
Seperti diketahui, Pasar Inpres Painan merupakan pasar Kabupaten yang tumbuh dan berkembang dari pasar nagari/desa. Pasar ini terletak di ibukota Kabupaten Pesisir Selatan di pinggir jalan Lintas Barat Sumatera dan dilewati jalanjalan utama Kota Painan. Sehingga diharapkan Pasar Inpres Painan menjadi Pasar yang representatif dan dapat diakses dari semua arah.
Selama ini pembangunan yang dilakukan hanyalah penambahan-penambahan bangunan pada ruas tanah pasar. Termasuk beberapa revitalisasi yang dilakukan pada bagian-bagian yang sudah mengalami kerusakan berat.
Pasar Inpres Painan juga pernah mengalami kebakaran hebat. tepatnya pada tanggal 21 April 2007. Mengakibatkan 32 petak toko hangus terbakar. Kebakaran yang terjadi cukup memberikan efek yang parah, disebabkan tata kelola bangunan pasar yang kurang memperhatikan kemudahan untuk akses petugas pemadam kebakaran menjangkau semua sisi bangunan pasar.
Selain itu, Pasar Inpres Painan saat ini sudah terasa sempit dan tidak memiliki lahan parkir. Sehingga parkir kendaraan roda 4 sudah memanfaatkan jalan lintas Barat Sumatera. Sementara parkir roda dua berserakan di sekeliling pasar dan memanfaatkan jalan yang berada pada sisi bagian selatan pasar.
Begitu pun saat hujan terjadi, Pasar Inpres Painan sering mengalami banjir dikarenakan kondisi infstruktur didalam kawasan pasar sudah tidak berfungsi secara maksimal.
Sesuai dengan visi dan misi pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan, maka sektor perdagangan menjadi salah satu sektor andalan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Selain sektor pariwisata tentunya.
Dewasa ini, potensi wisata bahari Kabupaten Pesisir Selatan beserta pulau-pulaunya yang eksotis, bagaikan magnet yang setiap saat mengundang minat pendatang untuk berkunjung dan melakukan segala macam aktifitasnya di kabupaten Pesisir Selatan. Sehingga kedudukan Kabupaten Pesisir Selatan di masa mendatang akan memiliki daya saing. Untuk mendukung kedudukan tersebut, dibutuhkan dukungan berbagai sektor salah satunya sektor perdagangan.
Hadirnya Pasar Inpres Painan sebagai Pasar Rakyat Modem yang representatif, ramah lingkungan. Dan, terstandardisasi dimasa yang akan datang. Diharapkan mampu menunjang perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Pasar Painan tersebut dikerjakan oleh PT Putra Jaya Andalan, No Kontrak: 07/HK.02.01/PS-II/PPP-SB/2023, senilai Rp.53.333.000.000,00. Masa pembangunan 305 hari kalender, masa pemelihaaran 180 kalender, dengan konsultan MK : PT. Manggalakarya Bangun Sarana KSO, PT. Andalas Raya Consulindo KSO dan PT. Wandra Cipta Engineering, konsultan perencana CV Green Rise Consultan. Sumber dana APBN tahun anggaran 2023-2024. Don