Catatan Novri Investigasi : Awasi Permainan Serah Terima Sementara (PHO)  Pekerjaan Proyek

Spread the love

Pekerjaan proyek menggunanakan dana APBD sudah memasuki akhir tahun. Proyek dikerjakan tahun jamak, sudah harus selesai, sebelum tutup buku tahun 2022. Berpacu dengan waktu dan berupaya mengejar progres, kadang mengenyampingkan mutu dan kualitas. Terpenting selesai dulu agar bisa pekerjaan di PHO

Sekedar informasi serah terima sementara pekerjaan (Provisional Hand Over-PHO),  kegiatan serah terima seluruh pekerjaan yang dilakukan secara resmi dari penyedia jasa kepada direksi pekerjaan. Itupun  diteliti terlebih dahulu oleh panitia penilai hasil pekerjaan yang disebut juga Tim PHO. Dalam proyek pemerintah,  menggunakan dana APBD dan APBN,  diatur mengenai tata cara serah terima pekerjaan yang secara teknis dilakukan dalam dua tahap

Tahap pertama, 

PHO  serah terima dari penyedia kepada PPK (Pasal 57 Perpres 16/2018). Kedua serah terima pekerjaan dari PPK kepada PA/KPA (Pasal 58). Sementara, ruang lingkup PHO/FHO mencakup mutu,  administrasi, visual dan kuantitas. Intinya,  Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP) bertugas memeriksa administrasi hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa. Mulai dari identifikasi kebutuhan hingga serah terima pembayaran.

Seperti yang terjadi selama ini, PHO sarat permainan antara rekanan dan Tim PHO. Rekayasa laporan, demi turunnya anggaran dilakukan. Modus, ada uang jalan untuk Tim PHO menjadi senjata untuk memainkan laporan. Untuk menghalalkan permainan, Tim PHO meninggalkan catatan kepada rekanan. Catatan itu, hasil lapangan yang harus diperbaiki rekanan. Itupun harus diperbaiki pada masa pemeliharaan.

Bagaimana modusnya? Kalau dilihat pengertian PHO, serah terima sementara pekerjaan dilakukan apabila pekerjaan fisik sudah selesai seratus persen. Termasuk juga, pemeriksaan penentuan cacat dan kekurangan (defects and deficiencies), pemeriksaan ulang dan penandatanganan Berita Acara Serah Terima.

Pekerjaan  cacat mutu, tetap dilakukan PHO dan memberikan catatan diperbaiki pada masa pemeliharaan. Tanpa dilakukan pembongkaran atau perbaikan terlebih dahulu. Sementara pembongkaran dan perbaikan dimasukkan pada masa pemeliharaan. Begitu juga pekerjaan yang belum mencapai seratus persen dan dalam tahap finishing, tetap di PHO.

Finishing itu, dimasukkan pada masa pemeliharaan. Bukankah, pekerjaan yang bisa di PHO harus selesai seratus persen. Dan, ini kerap menjadi permainan di ujung tahun pekerjaan proyek. Tujuannya,  agar dana bisa dicairkan dan ada indikasi bagi fee untuk memark up laporan PHO.

Diyakini, ini akan terjadi lagi tahun 2022, sebab banyak pekerjaan yang bermasalah. Agar ini, tak menjadi sasaran permainan, selayaknya kita melakukan pengawasan. Sehingga, permainan PHO ini, bisa dibasmi. Caranya, kita lihat kondisi fisik pekerjaan saat PHO. Dan, bisa dilihat secara visual dilapangan

More From Author

MENJADIKAN INTEGRITAS MENEMPATI TOP OF OUR MIND

Pengukuhan DPP Seniman Minang Indonesia : Tampilkan Seni dan Budaya Minang, Dihibur Artis Kondang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT