MENJADIKAN INTEGRITAS MENEMPATI TOP OF OUR MIND

Spread the love

Oleh : Josep Damanik

Dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, integritas adalah salah satu hal yang sangat penting dan sangat menentukan. Adanya tindakan yang bertentangan dengan komitmen oleh sebagian kecil komponen saja yang tidak berintegritas berpotensi merusak tatanan sistem yang berjalan. Berbagai macam langkah strategi maupun inovasi yang dilakukan setiap organisasi, hal ini dilakukan karena begitu pesatnya perkembangan zaman. 

Perlunya melakukan penanaman pemahaman tentang pentingnya menjaga integritas secara terus menerus serta memperkuat peran pemimpin sebagai role model dalam rangka penguatan integritas merupakan tanggung jawab seluruh pelaksana tugas pada setiap unit organisasi.

Kombinasi antara penanaman pemahaman mengenai pentingnya menjaga integritas dalam pembangunan budaya kerja serta peran role model tersebut merupakan faktor penting untuk memperkuat integritas dalam rangka menuju suatu tata kelola pemerintahan yang baik.

Seiring dengan perkembangan zaman terutama perkembangan teknologi yang sangat pesat,  Penguatan integritas terkait  keamanan pemanfaatan informasi data merupakan salah satu hal yang mungkin harus diperhatikan. Keamanan pemanfaatan Informasi data mempunyai tiga pilar yaitu people, process dan technology dengan pondasi komitmen seluruh sumber daya manusia. 

Sebagai pilar pertama people harus aware dan mempunyai sikap tanggung jawab terhadap keamanan informasi. Salah satu pemanfaatan informasi data yang disalahgunakan adalah tidak adanya saringan terhadap informasi yang didapat. Ada banyak klasifikasi media sosial berdasarkan fungsi kapabilitasnya, salah satunya adalah jejaring sosial (Social networks). 

Media sosial seperti ini berupa model jaringan yang menghubungkan, membantu dan mengorganisasi orang-orang untuk saling berbagi gagasan dan informasi. pemanfaatan media sosial memegang peranan yang cukup penting baik untuk kepentingan pribadi, bisnis ataupun organisasi. Untuk pemanfaatan secara pribadi, peranan media sosial digunakan biasanya digunakan sebagai media pertemanan, media informasi, media hiburan dan sarana aktualisasi diri penggunanya dan dapat juga untuk keperluan bisnis sedangkan dari sisi komersial, penggunaan media sosial untuk untuk kepentingan bisnis merupakan hal yang sudah tidak bisa dihindari. 

Hal ini seringkali kita jumpai pada saat setiap orang menggunakan media sosial. Seperti kita ketahui, di kehidupan yang semakin modern ini, media sosial menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita. Media sosial mempermudah kita dalam menjalin komunikasi antar sesama. Melalui media sosial, semua orang dapat mengekspresikan dirinya di depan khalayak umum.

Namun apabila ekspresi tersebut digunakan untuk hal-hal yang menguntungkan pribadi, itu yang menjadi fokus kita dalam menyikapinya, sehingga tidak menimbulkan kerugian pada orang lain maupun suatu organisasi. 

Dalam menyikapi hal tersebut khusus untuk setiap organisasi setidaknya mempunyai proses bisnis terkait pemetaan Fraud Risk Scenario penyalahgunaan informasi data terhadap potensi konflik kepentingan antara si penyedia data maupun si penerima data.

 Hal ini sangat penting karena tujuan dari FRS ini adalah untuk mengidentifikasikan aktivitas atau proses bisnis yang rentan terhadap terjadinya kecurangan dan membantu mengidentifikasikan risiko kecurangan berupa apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana kecurangan terjadi. 

Beberapa hal yang dapat dilakukan. Selain itu terdapat tata cara pelaksananaan pemantuan terhadap informasi data baik internal maupun eksternal yang disebarluaskan sehingga tidak dapat menganalisa penyimpangan informasi data yang disebarluaskan. Tata cara pemantauan yang menjadi dasar dalam pelaksanaan tugas dalam rangka menyikapi penyalahgunaan informasi data tersebut. Hasil dari pematauan tersebut perlu juga dilakukan monitoring dan evaluasi. 

Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan suatu rangkaian yang sangat penting dalam pengembangan infrastruktur terpadu. Kegiatan monitoring dan evaluasi bertujuan untuk melihat ketercapaian tujuan pembangunan dan melihat proses dan progress pelaksanaan tugas tersebut.

Terakhir dalam rangka penguatan pada pilar people nya perlu diselenggarakan kegiatan pelatihan untuk pelaksanaan pemantauan terhadap pemanfaatan data informasi. Pelatihan sering digunakan untuk meningkatkan kinerja, pelatihan juga merupakan upaya untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai karena suatu organisasi telah berupaya untuk memenuhi salah satu bentuk kebutuhan pegawai yaitu kebutuhan-kebutuhan aktualisasi diri.

Banyak manfaat dari suatu pelatihan, antara lain memiliki tenaga kerja yang ahli dan terampil, meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja. produktivitas kerja meningkatkan, mengurangibiaya karena waktu yang terbuang akibat kesalahan-kesalahan.serta meningkatkan mutu hasil kerja

Apabila pelatihan kepada pegawai tidak dilakukan dalam suatu organisasi, maka akan terlihat pada gejala-gejala antara lain sering berbuat kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan dan bahkan tidak pernah berhasil memenuhi standard kerja seperti yang harapkan.

Sosial media sendiri mendukung adanya demokratisasi pengetahuan dan informasi, yang mana berkembang dari waktu ke waktu. Kemudian sosial media menjadi wadah atau tempat untuk mengetahui adanya hal-hal yang menyangkut tentang integrasi nasional atau bangsa itu sendiri.

 Perwujudan integritas bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya dengan berperilaku jujur, bertanggung jawab dan dapat dipercaya serta konsisten sehingga jika seseorang yang mempunyai standar tinggi seringkali tertarik pada perusahaan atau organisasi  dengan integritas tinggi, karena secara emosional, umumnya seseorang yang memiliki integritas juga memiliki motivasi dalam bekerja, sadar diri, solidaritas tinggi, empati, simpati, dan emosi yang stabil. 

Keamanan informasi menjadi tanggung jawab kita bersama tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata ataupun jika dalam lingkup organisasi merupakan tanggungjawab bagian IT saja. Untuk itu penting sekali meningkatkan kesadaran pada masing masing individu terkait keamanan informasi Di dalam konteks spiritual, seluruh agama juga mengajarkan pentingnya etos kerja sebagai perwujudan dari nilai integritas.

Misalnya dalam salah atu agama mengajarkan bahwa etos kerja merupakan sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan yang sangat mendalam, bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, melainkan juga sebagai suatu manifestasi dari amal saleh.

Sehingga bekerja yang didasarkan pada prinsip-prinsip keimanan, bukan saja menunjukkan fitrah seorang manusia yang beriman, melainkan sekaligus meninggikan martabat dirinya sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi motivasi untuk menjadikan dirinya sebagai sosok yang dapat dipercaya, menampilkan dirinya sebagai manusia yang amanah, serta menunjukkan sikap pengabdian yang maksimal.

Dengan penerapan keamanan informasi secara baik dan berkelanjutan maka kesadaran akan keamanan informasi menjadi semakin meningkat dan pada gilirannya tumbuh menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari yang tidak hanya akan melindungi diri kita sendiri tetapi meluas hingga lingkup yang lebih besar. Untuk itu komitmen seluruh pegawai mempunyai sikap melindungi data dan informasi organisasi dari yang tidak berhak serta melindungi keutuhan dan modifikasi data yang tidak sah serta penyediaan data dan informasi pada saat dibutuhkan.

Terkait penguatan integritas bahwa integritas tidak hanya tidak menerima uang (suap) tapi merupakan kesamaan apa yang dipikirkan, diucapkan, dan dilakukan atau walk the talk seperti yang Menteri Keuangan sampaikan, “komitmen terhadap integritas tidak boleh dikompromikan dan harus selalu menempati top of our mind.

Integritas adalah sesuatu yg kita yakini tidak dapat diperjualbelikan. Karena integritas identik dengan kehormatan dan harga diri. Pegawai yg tidak berintegritas sama artinya menjual kehormatan dan harga dirinya”. 

Tulisan ini adalah pendapat pribadi dan tidak mencerminkan kebijakan institusi di mana penulis bekerja.

More From Author

Mahyeldi, Andre Rosiade dan Athari Gauthi Ardi

Catatan Novri Investigasi : Awasi Permainan Serah Terima Sementara (PHO)  Pekerjaan Proyek

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT