Meski, belum dikukuhkan, namun semangat para pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Seniman Minang Indonesia (SMI) sangat tinggi sekali. Tekat membara mengiringi amanah yang diberikan. Ini juga terlihat, saat penyusunan Departemen, semua ingin terlibat dan punya tekat maju bersama SMI. Apalagi, Departemen yang ada diisi orang yang kompeten dan mumpuni dibidangnya (The Right Man The Right Place)

Better Late Than Never, pelan tapi pasti, sekarang sudah terlihat gebrakan. Seakan tak sabar untuk berkarya dibawah bendera DPP SMI. Penyusunan Departemen yang alot dan penuh pertimbangan, diyakini mereka akan bekerja all out untuk membesarkan SMI. Seniman Minang Indonesia menapak pasti menorehkan prestasi untuk mengepakkan sayapnya dibidang seni dan budaya.

Apalagi, SMI dinakhodai sosok yang sangat peduli untuk membesarkan SMI. Banyak pengusaha dan seniman yang mampu. Tapi, tak berani berkecimpung untuk membesarkan organisasi, terutama SMI. Sulit mendapatkan sosok pengusaha berjiwa seni, mau menghabiskan materi, waktu dan pemikiran memajukan seni. Dan, Jon Comando, pengusaha berjiwa seni mau melakukan itu dengan motto ‘Seni dan Budaya Adalah Kita’

Bersama seniman, SMI siap melangkah pasti mencari jati diri. Seayun selangkah, menjalani profesi.  Sabiduak sadayuang mengarungi samudera menuju dermaga kesejahteraan bagi seniman. Jika, SMI berjalan sesuai visi dan misi, sejalan dengan tekat dan niat, diyakini ada ‘mata air’ untuk menaruh harapan dalam mencapai impian. 

Dan, Palanta Seniman, akan jadi saksi lahirnya seniman yang mengangkat nama SMI maupun Sumbar. Karena, ada tempat mereka berkarya, mengekpresikan kemampuan dimiliki. Semuanya itu, sudah terlihat embrionya. Tinggal semangat kita untuk menjalaninya. Itu bukan lagi sekedar mimpi, tapi bisa menjadi kenyataan dengan rasa kebersamaan. Tuhan tidak akan merobah nasib seseorang, jika ia tidak merobah nasibnya sendiri