Cerita Walikota Berbaur dengan Warga di Pantai Padang, Mainkan ‘Panggung Pencitraan’ Berbungkus Pelayanan, Humas Pemko Padang Menua Sorotan

Spread the love
Oplus_131072

PADANG, INVESTIGASI_Menarik dan sangat menarik. Tujuannya, memang baik, tapi sarat intrik. Terkesan mencari panggung pencitraan berbungkus pelayanan. Cerita disampaikan berbeda dengan kondisi dilapangan. Wajar menuai sorotan berbagai kalangan

Cerita ini berawal berita humas menyebutkan, walikota berbaur dengan masyarakat menikmati libutan seperti warga biasa. Ada kejanggalan narasi yang dituangkan. Tak sesuai fakta dilapangan

Tak percaya! Saat berbaur dengan warga, Walikota Padang Fadly Amran, terkesan formalitas dan seakan sedang dinas. Pasalnya. walikota mendatangi warga dikawal ajudan, pakai mobil dinas. Padahal, kedatangannya saat warga sedang liburan lebaran.

Menuai Sorotan

Pantas saja, setingan tak sesuai fakta itu, menuai tanggapan. Mastilizal Aye, SH, Wakil Ketua DPRD Kota Padang, juga Sekretaris DPC Partai Gerindra dan Maidestal Hari Mahesa, mantan anggota DPRD Kota Padang tiga priode, bersuara lantang

Mereka menilai, berita humas, terlalu dibesar besarkan dan tak sesuai fakta dilapangan. Ya, kalau dikatakan, pencitraan murahan, begitulah yang terjadi. Mencari panggung pencitraan berbungkus pelayanan

“Berita tersebut terlalu dibesar besarkan. Bahkan, terkesan pencitraan murahan. Liburan kok pakai batik, pakai mobil dinas dan tanpa keluarga. Ini bukan liburan, tapi pencitraan yang lebay dan norak,” kata Aye panggilan akrab Ketua Askot PSSI Kota Padang itu.

Ia juga mengatakan, tidak ada yang salah, seorang kepala daerah ingin mengunjungi ruang publik atau bersapa dengan warga. Namun framing dibangun melalui media resmi terkesan manipulatif dan menju kesan merakyat yang artifisial,” katanya.

Senada juga dikatakan, Maidestal Hari Mahesa, mantan anggota DPRD Kota Padang tiga priode. Ia menyebutkan, tim humas media Fadly Amran, kurang tahu atau tidak memahami. Jadi, wajar saja masyarakat dengan adanya tulisan itu, menganggap Fadli Amran melakukan pencitraan murahan.

“Apalagi yang menilai juga pimpinan dewan atau wakil rakyat. Kalau memang liburan, walikota harus terbebas dari segala penggunaan fasilitas. Apalagi, kelapangan salah kostum. Sebab, walikota dan kawan kawan memakai baju batik,” katanya. Nv

More From Author

Jangan Salah Langkah, Lebaran Bertemu Teman Sama Sekolah dan Kuliah, Reuni Bukan Arena Perselingkuhan

Haruskah Pemimpin Merakyat Itu, Saat Liburan Berbaur dengan Warga, Bergaya Ekslusif Ditemani Ajudan dan Mobil Dinas?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT