Haruskah Pemimpin Merakyat Itu, Saat Liburan Berbaur dengan Warga, Bergaya Ekslusif Ditemani Ajudan dan Mobil Dinas?

Spread the love
Oplus_131072

Merakyat, kata yang selalu digunakan kepala daerah dan pejabat saat turun kelapangan. Merakyat, seakan menggemakan kepala daerah dan pejabat dekat dengan rakyat. Merakyat, kata terindah dan bentuk kepedulian terhadap rakyat

Lalu, apasih pengertian merakyat itu. Merakyat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki sifat dan prilaku yang dekat dengan rakyat, tidak ekslusif dan peduli dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat

Adapun beberapa ciri ciri pemimpin merakyat itu, memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat biasa dan memahami kebutuhan serta aspirasi mereka. Tidak memiliki sifat ekslusif dan tidak memandang diri mereka lebih tinggi dari orang lain. Sederhana dan rendah diri

Pemimpin Merakyat

Memilih pemimpin merakyat dambaan seluruh masyarakat. Dengan pemimpin rakyat, melahirkan kebijakan pro rakyat dan peduli dengan kondisi merakyat. Memang jarang, tapi satu dua pasti ada.

Biasanya, setelah dipilih rakyat, tak lagi peduli rakyat. Bahkan, lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan. Suara rakyat, hanya alat untuk meraih kekuasaan. Lalu bagaimana dengan pemimpi merakyat itu, dalam keseharian

Pemimpin merakyat itu, seharusnya, saat berbaur dengan masyarakat, terutama saat liburan, menghindari kesan ekslusif, termasuk membawa ajudan dan mobil dinas. Beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang berbeda beda. Tanpa harus bergantung pada fasilitas yang ada.

Ya, bisa menggunakan mobil pribadi, bawa keluarga saat liburan. Ini menunjukkan kesederhanaan dan kedekatan dengan rakyat. Sedapat mungkin, menghindari pengawalan yang berlebihan demi berbaur dengan rakyat.

Menggunakan kesempatan liburan bersama keluarga untuk berintekrasi, berkomunikasi, menampung aspirasi dan mendengarkan suara hati rakyat. Jika ini dilakukan, sangat mencerminkan pemimpin yang merakyat, bukan sekedar pencitraan menarik simpatik rakyat

Sebaiknya Tak Gunakan Fasilitas Negara

Seorang pemimpin merakyat, juga menjadi suri teladan, baik kepada bawahan maupun masyarakat. Sikap keseharian seorang pemimpin juga menunjukkan karakter kepemimpinanya. Natural, bukan dibuat dibuat. Termasuk menggunakan fasilitas negara saat liburan, diantaranya mobil dinas.

Bukankah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 87/2005, Tentang Peningkatan Pelaksanaan Efisiensi, Penghematan dan Disiplin Negara, sudah menegaskan, mobil dinas jangan digunakan untuk kepentingan pribadi untuk mudik dan saat liburan lebaran

Sepantasnya ini, juga menjadi perhatian pemimpin untuk memberi contoh yang baik ditengah masyarakat. Saatnya liburan dan ingin berbaur dengan masyarakat, meninggalkan dan menanggalkan fasilitas yang ada. Tak seharusnya pemimpin merakyat itu, saat liburan bergaya ekslusif, apalagi ditemani ajudan dan menggunakan mobil dinas. Ya, udah sampai disini saja dulu. Wassalam

Penulis
Novri Investigasi
Wartawan Utama

More From Author

Cerita Walikota Berbaur dengan Warga di Pantai Padang, Mainkan ‘Panggung Pencitraan’ Berbungkus Pelayanan, Humas Pemko Padang Menua Sorotan

Aminur Rahman, Penyair Multitalenta Asal Bangladesh Itu, Bakal Ramaikan Demo Memasak Bersama Chef Dr Liza Zainol, Malaysia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT