DARI BATU BUSUK HINGGA SEMEN PADANG DAN INGATAN KOLEKTIF MASYAKAT PAUH

Spread the love

Batu Busuk merupakan satu nama daerah yang berada di daerah Kecamatan Pauh. Daerah ini menjadi terkenal karena merupakan satu di antara daerah penghasil durian terkenal di Kota Padang. Sebenarnya ada hal lain yang penting dan harus diwariskan kepada generasi sekarang ini.

Di daerah ini mengalir Sungai yang jernih dan menjadi bagian dari sumber air bersih di Kota Padang. Kejernihan dan melimpahnya air di daerah ini pada masa penjajahan menjadi lirikan oleh Belanda. Sehingga, di daerah ini Belanda membuat sebuah pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air ini merupakan pembangkit listrik tenaga air tertua di Indonesia.

Pembangkit listrik ini menjadi pemasok utama listrik untuk Perusahaan Semen Padang yang berada di Lubuk Kilangan tersebut. Awal didirikan pada 18 Maret 1910 Perusahaan Semen Padang bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM).

Barulah, kemudian pada 5 Juli 1958, perusahaan semen ini dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Perusahaan semen ini merupakan Perusahaan semen tertua di Indonesia. Air yang digunakan sebagai penggerak mesin pembangkit listrik yang berada di Batu Busuk ini diambilkan dari air pada bukit yang berada di atas bukit Batu Busuk.

Uniknya, airnya mengalir dari bagian tebing yang berada di pinggir bukit tersebut. Lalu pertanyaan kemudian, bagaimana cara membangun tempat aliran air yang mengalir di bagian lereng bukit dan bertahan hingga sekarang. Berbicara masalah ini tidak bisa dilepaskan dari konsep urang rantai.

Pauh merupakan basis para pejuang pada masa lalu. Dari pergerakan dan perlawanan masyarakat Pauh dan Kuranji (dulu Bernama Si Ampek Baleh) serta Koto Tangah tersebutlah dijadikan dasar awal lahirnya Kota Padang. Tepatnya 7 Agustus 1669. Tidak berlebihan kiranya Rusli Amran dalam bukunya Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang menjuluki daerah ini sebagai kota Pahlawan.

Pauh Kota Pahlawan. Gigihnya masyarakat Pauh dalam melakukan perlawanan membuat Belanda kewalahan. Kemudian, Belanda membuat satu strategi, dimana orang rantai (orang yang dirantai di kaki) yang bekerja paksa membuat aliran air di lereng bukit yang meninggal dunia mayatnya di buang di atas batu di pinggir aliran sungai.

Karena bau mayat yang diletakkan di atas batu tersebut busuk, maka masyarakat menamakan wilayah tersebut dengan Batu Busuk. Pada masa sekarang ini, ingatan kolektif tentang batu busuk ini tidak banyak lagi orang yang tahu. Padahal, sebagai ingatan masa lalu yang berhubungan dengan historis harusnya selalu diketahui oleh generasi sekarang sebagai bentuk pengenalan dan pemahaman historis masa lalu.

Batu Busuk merupakan satu nama daerah yang berada di daerah Kecamatan Pauh. Daerah ini menjadi terkenal karena merupakan satu di antara daerah penghasil durian terkenal di Kota Padang. Sebenarnya ada hal lain yang penting dan harus diwariskan kepada generasi sekarang ini.

Di daerah ini mengalir Sungai yang jernih dan menjadi bagian dari sumber air bersih di Kota Padang. Kejernihan dan melimpahnya air di daerah ini pada masa penjajahan menjadi lirikan oleh Belanda. Sehingga, di daerah ini Belanda membuat sebuah pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air ini merupakan pembangkit listrik tenaga air tertua di Indonesia. Pembangkit listrik ini menjadi pemasok utama listrik untuk Perusahaan Semen Padang yang berada di Lubuk Kilangan tersebut.

Awal didirikan pada 18 Maret 1910 Perusahaan Semen Padang bernama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Barulah, kemudian pada 5 Juli 1958, perusahaan semen ini dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Perusahaan semen ini merupakan Perusahaan semen tertua di Indonesia.


Air yang digunakan sebagai penggerak mesin pembangkit listrik yang berada di Batu Busuk ini diambilkan dari air pada bukit yang berada di atas bukit Batu Busuk. Uniknya, airnya mengalir dari bagian tebing yang berada di pinggir bukit tersebut. Lalu pertanyaan kemudian, bagaimana cara membangun tempat aliran air yang mengalir di bagian lereng bukit dan bertahan hingga sekarang. Berbicara masalah ini tidak bisa dilepaskan dari konsep urang rantai.

Pauh merupakan basis para pejuang pada masa lalu. Dari pergerakan dan perlawanan masyarakat Pauh dan Kuranji (dulu Bernama Si Ampek Baleh) serta Koto Tangah tersebutlah dijadikan dasar awal lahirnya Kota Padang. Tepatnya 7 Agustus 1669.

Tidak berlebihan kiranya Rusli Amran dalam bukunya Sumatera Barat Hingga Plakat Panjang menjuluki daerah ini sebagai kota Pahlawan. Pauh Kota Pahlawan. Gigihnya masyarakat Pauh dalam melakukan perlawanan membuat Belanda kewalahan.

Kemudian, Belanda membuat satu strategi, dimana orang rantai (orang yang dirantai di kaki) yang bekerja paksa membuat aliran air di lereng bukit yang meninggal dunia mayatnya di buang di atas batu di pinggir aliran sungai. Karena bau mayat yang diletakkan di atas batu tersebut busuk, maka masyarakat menamakan wilayah tersebut dengan Batu Busuk.

Pada masa sekarang ini, ingatan kolektif tentang batu busuk ini tidak banyak lagi orang yang tahu. Padahal, sebagai ingatan masa lalu yang berhubungan dengan historis harusnya selalu diketahui oleh generasi sekarang sebagai bentuk pengenalan dan pemahaman historis masa lalu.

More From Author

Toponimi dan Pengetahuan Lokal, Nama Apa di Kecamatan Kuranji

Aspal Hitam, Berenda Bahu Jalan Coran Putih, Mempercantik Jalan Lingkung RW 7 Pasa Lalang, Warga : Terima Kasih Evi Yandri Rajo Budiman

3 thoughts on “DARI BATU BUSUK HINGGA SEMEN PADANG DAN INGATAN KOLEKTIF MASYAKAT PAUH

  1. Bagus dan setuju
    Saya adalah putri alm Rusli Amran tinggal di Jakarta.
    Saya selalu tinggal dg alm yg mengurus buku2 dan arsip alm. dan sering komunikasi dg FIB Jurusan Sejarah Unand.
    Mudah2an buku beliau.bisa dicetak.ulang ya.
    Insyaallah.
    Was
    Yanti Amran

  2. Bagus dan setuju
    Saya adalah putri alm Rusli Amran tinggal di Jakarta.
    Saya selalu tinggal dg alm yg mengurus buku2 dan arsip alm.
    Mudah2an buku beliau.bisa dicetak.ulang ya.
    Insyaallah.
    Was
    Yanti Amran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT