Lah maratok ranah minang
Tibo malendo banjia bandang
Galodo jo longsor maranguik nyao
Rato jo tanah nagari nan ko
Disiko mako hati taibo
Manahan tangih basabak mato
Masih taraso padiah bancano
Urang nan tibo ndak maraso ibo
Raso ka ramuak jantuang jo hati
Urang mancalik sabana rami
Sakik manyeso di dalam dado
Ado nan tibo bapoto sajo
Jikok lai maraso ibo
Tolonglah lah kami nan malang ko
Dipangungsian manangguang ragam
Bakawan sangsaro siang jo malam
Entah apa yang terpikirkan di tempat pengungsian. Tak terbayangkan, apa akan dilakukan, setelah semuanya reda. Tempat tinggal sudah tak ada, sawah dan ladang tak lagi punya. Karena, tertimbun longsor dan galodo. Terbawa hanyut, banjir badang yang memporak porandakan kampung mereka
Dipengungsian hidup seadanya. Berkawan panas, berteman hujan. Dinginnya malam, merasuk tulang. Panas mentari, membakar kulit. Tak ada yang bisa dilakukan, hanya berharap uluran tangan. Itupun sekedar penyambung hidup, disaat usaha dan upaya mereka meredup
Berita bencana ini, jadi viral. Menghiasi halaman media sosial. Dimanfaatkan untuk membuat konten di lokasi bencana. Seakan, mereka ikut merasakan dan terbawa hanyut penderitaan. Tapi, tak sedikitpun bergetar hati mengulurkan tangan. Seakan memanfaatkan derita mereka
Memang banyak kepala daerah datang menjelang. Politisi terjun ke lokasi. Memberikan bantuan dan berjanji akan menindaklanjuti masalah yang terjadi ini. Bagaimana, pasca bencana warga bisa hidup normal lagi. Membangun rumah yang rata dengan tanah dan melanjutkan hidup mencari reseki.
Setidaknya, sesama saudara, sepantasnya kita membantu juga. Sebagai bentuk ikut berlangsungkawa. Tentu, sesuai dengan yang kita punya. Terpenting, kita bisa memberikan uluran tangan untuk saudara kita tertimpa bencana. Mengumpulkan donasi, baju bekas, kain bekas, mungkin suatu solusi
Mari kita sisingkan lengan, sisihkan penghasilan. Mari kita galang dana, untuk membantu saudara kita. Saatnya, kita tunjukkan kepedulian. Karena, derita saudara kita, derita kita juga. Hari ini mungkin mereka, entah besok kita yang mengalami. Reseki dan bencana, kita tak mampu menolaknya. Semua itu, takdir Yang Kuasa
Penulis
Novri Investigasi