
BUKITTINGGI, INVESTIGASI_Sepertinya, pekerjaan jalan di Bukittinggi, tepatnya di Jambu Air, terkesan dipaksakan. Apalagi, semakin dekatnya lebaran dan jalan tersebut dilalui arus mudik lebaran. Faktanya, meski cuaca hujan pemaparan aspal terus dilakukan. Padahal, sebelum aspal dipaparkan lokasi harus disemprot dari air dan debu menggunakan kompresor
Ini terjadi di Jalan Jambu Air Bukittinggi, Senin (10/4), sekira pukul 13.30 WIB. Dalam kondisi hujan, terlihat pekerja sedang memaparkan aspal. Dan, terlihat juga aspal itu langsung digilas oleh alat penggilas aspal tendem roller. Terkesan tak ada pengawasan, sehingga rekanan leluasa bekerja ditengah hujan turun membasahi lokasi pekerjaan
Informasi diterima media ini, pekerjaan itu dibawah tanggungjawab SKPD Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang. Tak terlihat pengawas dilokasi pekerjaan. Baik pengawas dari SKPD maupun konsultan pengawas. Wajar saja, pekerjaan tersebut menuao sorotan dari warga setempat. Sebab, diyakini pekerjaan jalan ini tak akan bertahan lama. Dan, tak berapa lama aspal akan retak disebabkan air yang tertimbun aspal tersebut.
Ar, yang juga pernah bekerja dipekerjaan jalan itu, juga memapaparkan Boleh saja penggilasan dilakukan saat hujan. Sebab, air juga perlu untuk pendinginan suhu. Tapi, saat pemaparan tentu harus disemprot menggunakan kompresor. Bukan ditimbun dengan melakukan pemaparan aspal.” Dan, ini tak ada teguran dari pihak pengawas, baik pengawas SKPD maupun konsultan,” katanya.
Sementara, beberapa pihak dari Dinas BMCKTR Sumbar, saat dikonfirmasikan, hanya menjawab, itu pekerjaan SKPD. Namun, saat ditanya, siapa Satker dan PPKnya tak ada tanggapan. Namun, Reza yang disebut PPK saat dihubungi di kantornya, menurut staf disana sedang dilapangan. Hingga berita ini diturunkan tak ada tanggapan sama sekali. NV