Padi mangguniang di Sukarami
Sukarami ba sawah laweh
Jadi gunjingan urang sa nagari
Epyardi Asda pamimpin tageh nan kareh
Tinggi manjulang Gunuang Talang
Gunuang Talang manyimpan karamaik
Epyardi Asda manjawek pacundang
Karajo babasis kepentingan rakyaik
Rami pasanyo Kayu Aro
Rami dek anak Rang Kinari
Jadi bupati bukan mancari kayo
Mangabdi untuk mambangun nagari
Banyak sorotan terhadap kinerja Epyardi Asda, Bupati Kabupaten Solok. Terutama mereka yang selama ini, sering bermain menggunakan jabatan dan proyek. Semuanya itu, diberantas Epyardi Asda. Baginya, kepentingan rakyat, lebih diutamakan daripada kepentingan pejabat dan mereka yang memanfaatkan kolega memainkan proyek.
SOLOK, INVESTIGASI_Berlatar belakang seorang pengusaha sukses, bahkan pernah tercatat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI selama (3) tiga periode, serta memiliki kehidupan sangat berkecukupan tidak membuat seorang Epyardi Asda Jumawa, justru karena panggilan jiwa untuk membangun kampung halaman, Epyardi rela meninggalkan segala kemewahan yang dimilikinya demi bersama rakyat membangun Kabupaten Solok.
Menjadi Bupati Solok, tentunya bukanlah tujuan hidup bagi Epyardi, tetapi dengan modal pengalaman, koneksi dan segala kamampuan yang dimilikinya Epyardi pernah menyampaikan, pilihannya menjadi Bupati disisa kehidupannya hanyalah untuk pengabdian, Epyardi ingin menjadi orang yang memberi manfaat bagi rakyat Kabupaten Solok. Dengan harapan segala apa yang pernah dilakukannya menjadi ladang amal dan tabungan di akhirat kelak.
Dibawah kepemimpinannya, Epyardi bertekad untuk menjadikan Kabupaten Solok menjadi Kabupaten terbaik di Sumatera Barat, tetapi itu bukanlah sebuah pekerjaan yang ringan. Berbagai rintangan harus dihadapinya. Terlebih dalam melumpuhkan kebiasaan lama yang yang telah mengakar. Ketegasannya dalam mengelola uang rakyat Kabupaten Solok tentunya sangat mengganggu, dan dianggap penghalang bagi kelompok-kelompok yang selama ini sering bermain untuk memperkaya diri sendiri, dan bahkan para pecundang itu tidak sungkan menyerang Epyardi dengan framing-framing politik yang cenderung hanya memperbodoh masyarakat.
Karena memang, dengan visi ‘Mambangkik Batang Tarandam’ kebijakan yang dilakukan Epyardi sebagai seorang Bupati kerap mencengangkan dan fenomenal, lantaran dibawah kepemimpinannya, Epyardi selalu membuat hal-hal yang tidak biasa dilakukan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya di Kabupaten Solok. Justru Epyardi melakukannya dengan luar biasa, dengan mendobrak rezim kezaliman untuk mengembalikan hak-hak yang seharusnya menjadi milik rakyat Kab. Solok
Setiap kebijakan yang dilakukan oleh Epyardi selalu mengedepankan kepentingan rakyat. Karena bagi Epyardi, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Kabupaten Solok adalah cita-cita yang tidak terbantahkan, bahkan tolak ukur baginya untuk keberhasilan bagi seseorang dalam memimpin sebuah daerah.
Sudah menjadi rahasia umum, pada awal kepemimpinannya, Epyardi selalu memfokuskan segala pembangunan berbasiskan kebutuhan rakyat, tidak ada bagi Epyardi, yang namanya proyek pribadi atau kegiatan titipan pejabat. Bagi Epyardi, setiap sen uang rakyat, harus kembali dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat.
Bahkan, dari jumlah APBD Kabupaten Solok Rp 1,3 Triliun lebih. Di pemerintahan sebelumnya yang murni usulan masyarakat melalui Musrenbang hanya sebesar Rp 9 Milyar saja, tetapi dibawah kepemimpinan Epyardi, di serap langsung melalui rakor bersama dengan 74 Walinagari dan perwakilan masyarakat nagari lainnya, kini anggaran tersebut bisa tersalur kemasyarakatan mencapai Rp 154 milyar lebih, dan itu nyata sesuai dengan kebutuhan masyarakat di nagari secara terukur dan terarah.
Belum lagi program eksavator di masing-masing Kecamatan yang sudah hampir rampung, masyarakat bisa merasakan langsung mamfaat dari program tersebut. Setiap nagari yang ada di Kabupaten Solok, kini sudah mulai banyak jalan jalan usaha tani yang sudah bisa dimanfaatkan.
Tidak sedikit kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat, semua keluh kesah masyarakat terobati. Sosok Epyardi yang dulu dikenal tegas ternyata sangat di kagumi oleh masyarakat. Epyardi memang tegas dalam besikap, tetapi hanyalah untuk sebuah kebenaran dalam membela kepentingan rakyat.
Pada setiap kegiatan, Epyardi selalu turun untuk menyapa masyarakat. Kebaikannya bukan hanya sekedar ‘Lips Service’ semata, sebagaimana yang dilakoni oleh tokoh-tokoh lainnya, mengaku apa yang dilakukan demi rakyat tetapi ketika tidak mendapatkan apa-apa, mereka tidak mau menyetujui apa yang tengah dibutuhkan rakyat. Baik itu ketika pembahasan maupun dalam menetapkan anggaran pembangunan (APBD) yang berbasiskan kebutuhan rakyat.
Bagi Epyardi, semua tidak menjadi masalah karena sesuai dengan aturan yang ada, seorang Kepala Daerah bisa menjalankan kegiatannya sendiri. Yang terpenting sebagai Kepala Daerah yang diamanahkan oleh rakyat Epyardi akan selalu berjuang.
“Saya akan sedih melihat rakyat saya sedih, sebagai Bupati saya akan selalu berjuang untuk rakyat saya, sebagaimana yang tertulis dalam Al-Qur’an Khoirunnas Anfauhum Linnas, sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain,” ucap Epyardi.
Memang kebaikan Epyardi tidak bisa terbantahkan, mulai dari pengadaan mobil dinas yang ditolak mentah-mentah oleh Epyardi. Dirinya tidak ingin bermegah-megahan dengan uang negara sementara rakyatnya masih menderita.
Belum lagi masalah gaji yang menjadi hak mutlaknya sebagai seorang Kepala Daerah. Ia juga tidak pernah mengambil sepeserpun. Epyardi lebih senang menyerahkannya untuk fakir miskin dan anak yatim ketimbang diterimanya sebagai Bupati Solok.
Epyardi rela kendaraan pribadinya dijadikan sebagai mobil dinas. Meskipun dengan harga miliyaran rupiah baginya tidak masalah, yang terpenting bisa mengunjungi, bertemu dan menyatu dengan rakyatnya. Walau Aset pribadi Milyaran sekalipun harus bercampur lumpur.
Seperti halnya ketika Epyardi melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Tigo Lurah, dimana akses transportasi untuk sampai disana melewati hutan belantara dengan menapak puluhan kilo jalan yang masih berlumpur.
Epyardi yang selalu didampingi oleh istri tercinta Emiko Epyardi beserta putri sulungnya Athari Gauthi Ardi yang duduk sebagai Anggota DPR RI terjebak dilumpur yang dalam. Namun tidak menyurutkan niatnya untuk bertemu dengan masyarakat Tigo Lurah.
Sesampainya disana, Ayah, Ibu dan seorang putri sulung yang mempunyai tekad yang sama untuk membangun Kabupten Solok menerima semua usulan dari masyarakat. Mulai dari permohonan jalan, sekolah, irigasi dan bahkan rumah tempat mereka tinggal yang sudah tidak layak huni.
Semua usulan dari masyarakat diterima langsung oleh Bupati, begitu juga dengan Athari. Dan bahkan sebagai perwakilan rakyat di pusat (DPR RI), Athari akan memprioritaskan pembangunan untuk Kecamatan Tigo Lurah terutama sekali untuk program bedah rumah.
Begitulah sosok seorang Epyardi Asda yang terkenal sebagai sosok yang begitu fenomenal, walaupun dalam cuaca hujan masyarakat seakan tak rela untuk mengakhiri sebuah kegiatan bersama Bupati. bagi Epyardi tidak ada yang tidak mungkin selagi Allah berkehendak.
Sesulit apapun, sekuat apapun serangan terhadap dirinya, Epyardi hanya berdoa agar keluarganya selalu diberikan kesehatan, ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi niat jahat dari orang-orang yang berusaha menghalangi niat baiknya.
“Saya yakin dengan kebesaran Allah SWT, semua akan berjalan dengan semua kehendak Allah SWT,” Ucap Epyardi. Rel
Terimakasih sekali Bapak Bupati Solok Epyardi Asda. atas kerjakeras Beliau Memutus Mata Rantai Lingkaran kemiskinan. Bekerja Untuk Rakyat bukan untuk cari Kesempatan dan Peluang memperkaya Diri. Kami Mendukung sepenuhnya untuk pembangunan Kabupaten Solok bersama Bapak Bupati Epyardi Asda.
Aswrwb, Salam santun sarato awal Silaturahim pak Epyardi Asda. Semoga pak Epyadi selalu sehat sekeluarga. Luar biasa bangunlah Kab. Solok sepenuh hati dan jiwa yg ikhlas Allah SWT tak pernah tidur untuk menyaksikan semua ini. Skenario kehidupan tetap ada duri dan semak belukar, Jagan pernah gentar pak Epyardi. Terus berjuang demi rakyat Kabupaten Solok. Salam santun dari Kami : Yong Hendri, SH. Datuk Paduko Reno Jambak. Pengurus LKAAM Sumatera Barat.