PADANG–INVESTIGASI_Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharulah pujikan Walikota Padang Hendri Septa dan Wawako Ekos Albar hadir bersama pada pembukaan Festival Muaro Tempo Doeloe, dikawasan Batang Arau/di bawah jembatan Siti Nurbaya, Jumat sore (19/4).
“Bila pemimpin selalu bersama, tentu staf juga sangat senang dan masyarakat juga bahagia dan dampaknya mendukung berbagai program pembangunan/ aktifitas Pemko”.
Hadir pada acara itu anggota Forkompinda, Sekda Andre, petinggi sejumlah bank, lembaga, para donatur, pimpinan SKPD, unsur lainnya, serta ribuan warga dengan busana tempo doelu.
Pembukaan “Alek gadang” tahunan Pemerintah Kota Padang , yang diresmikan gubernur itu membludak/ ramai pengunjung. Berlangsung dari tgl 19 sampai 21 April 2024.
Festival digelar di kawasan Sungai Batang Arau hingga Jembatan Siti Nurbaya. Festival ini akan mengobati kerinduan para perantau terhadap kampung halaman. Festival itu juga menyajikan sejumlah kegiatan, seperti Selaju Sampan,, yang terkenal dengan dayuang palinggam, Urang Padang Bagamad,/ berbagai kesian tradisional/ multi etnis, Karnaval Budaya. Juga pameran foto foto Padang tempo dulu di salah satu cagar budaya, Eks Bank Indonesia, di bawah jembatan Siti Nurbaya.
Pada kegiatan itu juga digelar pameran ekraf dan UMKM, kuliner masa lalu, fashion show gen-z, pameran foto, penerbitan buku Batang Arau, dan lomba video reel IG dan tiktok. Khusus untuk selaju sampan/ dayuang palinggam pesertanya cukup banyak, mencapai 30 grup, jauh meningkat dari tahun lalum
“Festival Muaro ini akan jadikan sebagai pesta rakyat yang bisa dinikmati semua orang setiap tahun”.
Acara ini sukses berkat dukungan dan kerja sama seluruh pimpinan OPD dan stakeholder (pemangku kepentingan), ujar Walikota Hendri Septa.
Kata Gubernur Mahyeldi Ansharulah , kehadiran festival Muaro telah membawa nikmat, terutama dari kunjungan wisata. Dari target tahun 2023 di Sumbar 8 juta wisatawan, tercapai 11, 2 juta. Luar biasa dan kembangkan ini terus, ujarnya bangga.
“Melalui aktifitas ini tentu ekonomi masyarakat bergairah, pendapatan bertambah,/ kesejahteraan warga juga makin membaik.
Jangan lupa kawasan Muaro/ batang atau itu tetap dijaga kelestarian dan kebersihannya, karena menjadi icon wisata dan destiwisata andalan Sumbar dan Padang.
Mahyeldi berharap, jaga dan pupuk terus hubungan multi etnis di Padang, karena aset bangsa yang harus dipelihara dan juga merupakan kekuatan bangsa . Antara lain suku Melayu minang, China, Jawa, India/,keling, Nias, dan berbagai etnis lainnya dari berbagai tanah air. —richard