PADANG, INVESTIGASI_Heran, mungkin ini terlontar dari mulut warga, saat melihat pekerjaan drainase di dua lokasi ini. Soalnya, pekerjaan drainase itu, tak bertujuan dan putus ditengah jalan. Sehingga, manfaatnya pun dipertanyakan. Dan, terkesan sekedar menghabiskan anggaran
Ini terjadi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Padang. Padahal, dana Pokir anggota dewan digabung gabungkan dan ditenderkan, namun hasilnya juga tak sesuai harapan. Sehingga, pekerjaan satu paket dengan banyak ruas itu, terputus putus, drainase dikerjakan mentok tanpa lanjutan saluran
Proyek tak bertuan, juga dipertanyakan warga di lokasi pekerjaan. Sebab, tak ada plang proyek untuk informasi pekerjaan. Diprediksi paket 8 dan paket 5 yang merupakan dana pokir Mastilizal Aye, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kota Padang. Pekerjaan berlokasi di Gurun Laweh, Kecamatan Nanggalo dan Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, itu sudah selesai dikerjakan
“Di lokasi Gurun Laweh, pekerjaan putus didepan SD, sementara di Parak Kopi mentok dengan warung warga,” kata Isray. Saat ia bersama media ini, melakukan investigasi dibeberapa Pokir Mastilizal Aye, Sabtu (3/8). Ada tanda tanya dihatinya. Kok, pekerjaan drainase putus begitu saja. “Apakah, pekerjaan hanya sampai disini saja, tanpa ada kelanjutannya,” imbuhnya
Isray, menduga, ini juga akibat digabungkan beberapa pokir anggota dewan. Sehingga, pekerjaan tak sesuai lagi perencanaan. Bahkan, anggota dewan pemilik pokir itu, juga tak dilibatkan.” Wajar saja, menjadi tanda tanya, pokir digabungan dan ditenderkan. Sementara, anggota dewan pemilik dana pokir tak mengetahui sama sekali,” kata Isray.
Sementara, Yola disebut sebut bertanggungjawab terhadap pekerjaan proyek itu, terkesan diam dan bungkam. Dikonfirmasikan, Minggu (4/8) dan sudah dikirimkan pertanyaan melalui WA nya, tak ada tanggapan sama sekali. Sampai berita ini diturunkan, tak ada jawaban dari Yola. Nv