Kampanye dan Pantun

Spread the love

Ba mohon ampun baribu ampun
Duduak basimpuah di kaki mande
Bukan pantun sumbarang pantun
Pantun dibaoan katiko kampanye

Ka Nan Kuaso diri basarah
Sairiang niaik sarato doa
Yo Santiang calon kapalo daerah
Jo pantun manyapo warga

Iman jo tagwa nan ka manuntun
Manuntun jalan ka sarugo
Bamain kato malalui pantun
Sagalo gratis dipagalehan juo

Hiduik baraka mati bariman
Itu bana nan dipataruhan
Ado nan mausuang perubahan
Ado juo ingin malanjuik an

Pilkada serentak 2024, khusus di Padang dan umumnya di Sumbar, makin terasa berwarna ketika calon kepala daerah berkampanye. Pasalnya, saat bersosialisasi dengan warga, mereka membuka dengan membawakan pantun. Pantun dibawakan, tergantung apa yang diusung. Itupun bertujuan untuk menarik simpatik warga

Bahkan, ketika debat, merekapun tak luput membawakan pantun. Terasa renyah dan mengena. Isinya pun penuh makna dan menyampaikan pesan kepada warga Entah apa yang merasuk pikiran mereka. Ide dari mana, pantun menjadi pemanis pembuka kata. Bahkan, penyampai pesan lewat susunan kata

Diakui, pantun memang senjata ampuh menyampaikan pesan dalam canda. Ada nilai seni, budaya dan estetika. Melantun merdu lewat susunan kata. Sadar atau tidak, pantun menjadi alat efektif untuk menyampaikan pesan kampanye. Ada kata lucu, kalimat bijak dan berisikan ajakan untuk menentukan pilihan

Melalui pantun, calon kepala daerah, juga menghimbau warga dan pemilih. Bahkan, bisa membangun citra positif. Diakui, pantun yang kreatif dan unik bisa menarik perhatian publik dan membuat pesan kampanye lebih berbekas. Pesan disampaikan lebih halus dan sarat makna. Apa lagi intonasi dalam penyampaian menyentuh hati warga

Pantun yang dibawakan, juga mencerminkan kecerdasan calon kepala daerah dalam menyusun kata. Ide yang disampaikan lewat pantun mudah dicerna dan membekas dihati warga. Semakin menarik pantun dibawakan, semakin mendapat sambutan. Semakin bermakna pantun disampaikan, semakin menarik simpatisan

Sebagai orang minang permainan kata lewat pantun itu sudah biasa. Namun, tak semua orang bisa membuat pantun. Merangkai kata sarat makna dan pesan disampaikan menyentuh hati pendengar. Namun, setidaknya pantun yang dibawakan oleh calon kepala daerah. Baik saat kampanye dan debat, berseni tinggi dan mengandung makna yang mendalam ketika menyampaikan pesan.

Semoga pantun bagian dari kampanye yang menghibur dan badunsanak, menjadi trend baru pada Pilkada Serentak 2024. Pantun bisa mencairkan ketegangan. Dan, pantun juga menjadi solusi, jika debat mulai bertensi tinggi. Disamping itu, juga menghibur pendengar, ketika jenuh dengan perdebatan yang sudah memanas dan tak lagi mengontrol emosi. Selamat berkampanye, selamat berpantun.

Penulis

Novri Investigasi

Wartawan Utama

More From Author

Upacara Peringatan Hari Pahlawan tahun 2024 di Kabupaten Solok, Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu

Tertinggi di Indonesia, 30 Persen Warga Padang Sudah Ber- KTP Elektronik/ Digital, dan Para Camat Diberi Penghargaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT