
PADANG, INVESTIGASI_Sosok Taufik Effendi, SPd, MM, sudah tak asing lagi. Baik bagi birokrat, maupun rekan jurnalis. Menduduki jabatan stratregis di Kabupaten Solok dan Pemrov Sumbar, sekarang dipercaya menjadi Kepala Bappeda Kabupaten Solok Selatan, dikenal dekat dengan berbagai kalangan, terutama kalangan media
Sosok mudah bergaul dan pecinta sikulit bundar ini, mendapat kepercayaan dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartanto untuk maju Pilkada Kabupaten Solok. Kepercayaan yang tak disangka sangka dan suatu kehormatan saat dirinya, masih menjadi seorang ASN.
Wajar, SK dari Ketum Partai Golkar itu, membuatnya kaget. Apalagi, masih aktif menjadi ASN dan menjabat dua jabatan di Kabupaten Solok Selatan. Kepala Bappeda dan Plt Asisten Ekonomi Pembangunan.”Ya, saya merasa kaget, surprise dan merasa diapresiasi saja oleh Partai Golkar,” ujar Taufik Effendi, juga penggemar sepakbola dan Futsal.
Ia juga menceritakan, awal kisah SK itu, keluar. Katanya, ia dipanggil Bupati, Pak H. Khairunnas yang memberitahu SK itu. “Ya, tentu saya terima. Panjang pembicaraan kami. Intinya, saya membangun Kabupaten Solok, karena tanah kelahiran saya. Dan, itu suatu kewajiban, bahkan sudah terbuka jalan,” ulasnya.
Lalu, apakah Taufik Effendi, siap bertarung di Pilkada 2014 nanti dengan incumbent. Sedikit berdiplomasi, ia menjawab, itu bukan pertarungan. Sebab, ia kenal dekat dengan bupati sekarang. Bahkan, sejauh ini hubungan masih baik. Dan, apa yang telah dilakukan bupati juga baik.
Namun katanya, pertama tentu semua pemimpin ingin yang terbaik buat rakyatnya. Maka, lihatlah pembangunan sudah dilakukan, infrastruktur, ekonomi dan sebagainya. Dan, semua kepala daerah tidak ada yang tidak ingin daerahnya maju. “Jika saya diberi amanah, saya ingin memberi porsi lebih baik kepada hal yang sifatnya non fisik. Misalnya, kesehatan kita gratiskan,” katanya.
Kedua, lanjut Taufik Effendi, Kabupaten Solok itu relatif berada ditengah pada belahan Sumbar bagian utara dan selatan, bahkan dekat dengan ibukota. Keuntungan ini, harus dimanfaatkan, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Dan, ini perlu digarap serius.
Ketiga, ia sudah belasan tahun jadi pejabat di Kabupaten Solok dan terakhir enam tahun lalu menjadi Kepala Bappeda. Setelah itu, pindah ke provinsi. Dan, sekarang ia di Kabupaten Solok Selatan. Ia melihat tata kelola pemerintahan adalah hal yang mutlak dan harus diprioritaskan.
“Sehingga, seluruh ASN akan menjadi efektif untuk menggerakkan roda pembangunan. Itu sisi yang perlu diperhatikan dengan serius,” ujarnya, seraya mengatakan, ke empat, ia ingin membalas apresiasi Partai Golkar tersebut dengan berikhtiar untuk ikut kontestansi.
Pencapaian luar biasa, Taufik Effendi yang malang melintang dibeberapa jabatan dan beberapa daerah. Bahkan di Pemprov Sumbar, tak ingin menikmati masa pensiun, apalagi ada amanah yang dipercayakan kepadanya. Ia masih tiga tahun lagi pensiun. Sedangkan, untuk membangun Kabupaten Solok, merupakan kerja kolektif.
“Ya, kerja berkaum kaum, berjemaah. Makanya, saya berani mengatakan niat dan kebetulan sudah ada SK. Apakah, kaum setuju dan mendukung. Itu yang perlu kita lihat dan ternyata ada dukungan yang signifikan, pasti saya tidak ada memaksakan diri. Itulah politik realistik,” tegasnya.
Memang, dukungan bisa saja berubah, tapi baginya secara ideal pemimpin itu dilahirkan dari masyarakat dan berproses. Ketika masyarakat berkeinginan menunjuk seseorang menjadi gubernur, bupati atau walikota, seharusnya mereka ikut bersama sama memenangkan kontestasi, moril, materil, pikiran dan tenaga. Itu harus dilakukan secara bersama sama dan berkaum kaum
“Bukankah, Tuhan mengatakan, tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali bila kaum itu mau mengubahnya. Itu Al Qur, an, ada di surat Ar Ra’du aya 11,” ujarnya seraya menyebutkan, dalam kontek ini, jangan sampai calon pemimpin yang diinginkan itu, justru dicecoki pula dengan biaya yang sangat besar sekali.
Dijelaskan lebih rinci, harus ada mobilisasi kekuatan masyarakat, secara berkaum kaum untuk memperjuangkan pemimpin. Dan, ini menjadi intinya. Agar masyarakat, menerima, tawarkan program yang kongkrit. Datangi kelompok kelompok masyarakat, bikin komitmen. Itu ringkasnya.
Seterusnya, kata Taufik Effendi, kita bisa berbincang bincang lebih dalam. Ini khan masih berproses dan masih panjang prosesnya. Kita lihat saja nanti, apakah masyarakat Kabupaten Solok menginginkan atau tidak
“Terkait diri saya pasca keluar SK, masih berstatus ASN. Itu kan SK untuk maju di Pilkada Kabupaten Solok. Tahapannya, kan masih belum mulai. Tentu dengan SK ini statusnya saya sebagai ASN tidak terganggu. Ibarat main bola, pluit belum berbunyi, maka wasitpun belum bekerja,” katanya bercanda. Nv