Kepala SMK Taruna, Bifastaroza : Berharap Siswa Taruna Terapkan penggunaan AI dalam Berkarya dengan Etika Tinggi

Spread the love

Padang, Investigasi_
Artificial Intelligence sangat memengaruhi kehidupan keseharian kita. Karena itu kita wajib mengantisipasi perkembangan teknologi artificial intelligence ini agar kita tidak ketinggalan dengan meningkatkan kecakapan literasi digital kita. Tidak hanya keterampilan digital tetapi juga etika, moral dan hukum.

Demikian intisari sambutan Kepala SMKN Taruna Padang, Bifastaroza pada kunjungan tim Forum KEAI Sumbar Goes to School oleh tim Kreator Era Intelligence Artificial ( FKEAI) yang terdiri dari Koordinator FKEAI Sumbar, Sastri Bakry, praktisi hukum / pengamat budaya, Bgd Muhammad Ishak, dan PJ FKEAI Goes to School, Eka Teresia pada sabtu tgl 19 Oktober 2024 di sekolah tersebut.

FKEAI Sumbar didirikan oleh Sastri Bakry beberapa waktu lalu atas gagasan Denny JA selalu Founder FKEAI pusat untuk meningkatkan keterampilan kreator agar lebih produktif dan kreatif menggunakan kecerdasan buatan ( AI). Program kreator Era AI ini demikian cepat melejit
secepat kemajuan AI di seluruh Indonesia di bawah kepemimpinan Elza Peldi Thaher selalu koordinator pusat. Ia selalu mengingatkan daerah untuk terus meningkatkan kompetensi teknologi AI anak muda agar lebih produktif dan tidak tertinggal dengan negara maju.

Sumbar setelah melakukan kegiatan Orientasi AI, Seminar tentang AI, dan telah beberapa kali melaksanakan KEAI Goes to School. Untuk kunjungan keempat Pj KEAI Goes to School ,Eka Teresia memilih SMK Taruna.

” Kami merasa diperhatikan dan bahagia dikunjungi ke sekolah yang tersudut di kota Padang. Jarang sekali kami mendapatkan kunjungan ke sini, selain karena sekolah swasta, juga karena jauh dan jalannya membuat kita tidak nyaman” Ujar Bifastaroza.
Dikatakannya, SMK Taruna memiliki jurusan teknik kendaraan ringan, akuntansi dan audio video. Yang kesemua jurusannya berhubungan dengan kecerdasan artifisial untuk mempercepat kerja. Namun keterampilan teknologi saja tidak cukup jika tidak ditanamkan nilai-nilai positif kepada anak dalam menghadapi tantangan dunia.
Bgd M Ishak memaparkan bahwa yang perlu disadari teknologi adalah alat untuk mempercepat produksi agar lebih kreatif, produktif tanpa meninggalkan kemampuan imajinatif. Banyak orang menolak teknologi AI karena dampak buruk AI yang disalah gunakan. Namun kita harus mau terus belajar. Sesuatu yang kita takuti harus kita dekati/ pelajari agar tidak salah menggunakan AI untuk hal-hal negatif. Siapa saja bisa belajar AI sebagai alat membantu kerja produktif dan kreatif dalam berbagai bidang untuk yang bermanfaat. Di era artificial intelligence ini kita semua mesti membuka diri dengan perubahan. Menyiapkan diri jauh lebih baik daripada kita lari dari masalah.

Bgd Muhammad Ishak , menyampaikan pentingnya memayungi diri berkarya terutama untuk ekonomi kreatif. Karena jika semata-mata berkarya hanya mencari keuntungan tanpa memerhatikan value agama, etika, moral dan hukum akan menyengsarakan diri kita pada akhirnya.
“Kita tentu tidak berharap, anak-anak muda terjerat hukum karena ketidak tahuan atau juga karena ketidaksadaran memproduksi dan berkarya sehingga berakibat fatal, karena menipu, tidak jujur , atau hanya main- main dan bahkan menyebarkan berita- berita hoax yang sekarang ini banyak beredar. Itulah yang mendorong kami datang untuk berbagi ilmu dalam menjaga hati dan pikiran kita akan kesadaran nilai yang mesti kita anut” Tambahnya lagi.

Bgd Ishak memutar puisi yang diciptakannya sendiri dengan lagu bantuan AI bertempo musik beat membuat suasana semakin seru. Bahkan guru dan narasumber lain ikut bergoyang

“Pengawasan dari guru dan orang tua saja tidak cukup kalau kita tidak membangun kesadaran diri anak- anak. Zaman sekarang orang kalau ada masalah atau memerlukan jawaban mengadu ke google, karena merasa terjawab semua apa yang diingini. Namun itu bisa berbahaya karena kepedulian sosialnya jadi rendah, membangun kesadaran harus berulang- ulang disampaikan ” Demikian ditambahkan Iptu Naspardi, salah seorang guru yang melatih anak-anak untuk disiplin dan tata upacara setelah mendengarkan berbagi ilmu dari narasumber Bgd M Ishak. .

Siswa SMK Taruna memang memberikan kesan lain, karena sikap sempurna anak-anak yang dilatih disiplin dan tertib, ramah dan sopan. Mereka juga langsung memanfaatkan AI dengan mewawancarai ketua SATUPENA Sumbar, untuk memproduksi berita oleh humas SMK Taruna yang dipimpin Icha.

Eka Teresia, pj KEAI Goes to School semakin bersemangat melihat antusiasme siswa yang hadir lebih dari 120 orang. Ia pun terbawa kenangan masa lampau ketika mengajar duapuluh lima tahun yang lalu di SMK Taruna. Ia membaca pantun semangat untuk anak-anak yang disambut teriakan cakep dan rancak.

” Alhamdulillah ini adalah kunjungan kita terakhir untuk menjalankan program KEAI ke sekolah, setidaknya untuk bulan Oktober ini. Setelah ini kami akan mengevaluasi, apakah kita memberi ruang untuk workshop sebagaimana yang diminta Guru-guru dan kepsek sebelum ini atau tidak, hasil evaluasi akan menentukan, minimal kami telah berbuat untuk saling menyadarkan jika menggunakan AI dengan buruk dan negatif. Semoga kunjungan kami akan memberi manfaat untuk kita semua” Ujar Eka Teresia ketika rombongan pamit dari kepala sekolah. Rel

More From Author

Jam Rolex, Simbol Status Sosial dan Kesuksesan

Mega Proyek Jalan Pantai Air Manis Senilai Rp5,4 M, ‘Samakin Rancak Jalan ka Lokasi Wisata Malin Kundang’

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT