Kisah Sedih Menyambut Hari Pahlawan, Serma AD Minin, Orang Tua Bang An Diculik PRRI Katiko Zaman Bagajolak, ‘Antah Dima Pusaronyo

Spread the love

Taisok tangih di malam buto
Takana ayah indak bupasaro
Hilang katiko bagajolak jo PRRI
Antah dima rimbonyo kini

Jo aia mato mande bacarito
Basamo Anas Putih ditangkok baduo
Di Lubuk Paraku ayah di bao
Sampai kini indak ado kaba barito

Oh Tuhan nan Kuaso
Jago lah ayah nan dicinto
Walau ayah indak bapusaro
Bialah ayah tanang di sarugo

Padiah taraso manyeso dado
Jatuah badarai aia mato
Tasabuik ayah Harimau Kuranji
Ayah bakubua di dalam hati

Zaman bagajolak jo PRRI, meninggalkan duka mendalam bagi Johandris dan keluarga. Soalnya, saat itu ayahnya diculik dan kabarnya dibawa ke Lubuk Paraku. Sampai sekarang, entah dimana rimbanya. Ayah hilang tanpa pusara

Bang An pensiunan kejaksaan/mantan jaksa, warga Ketaping, Kelurahan Pasar Ambacang, Kota Padang itu bercerita. Ayahnya berpindah pindah tugas di Cimahi Jawa Barat, Pematang Siantar, Sumatera Utara dan terakhir di Dodik Simpang Haru.

Tahun 1954 terjadi pergolakan dengan PRRI, ayahnya bersama Anas Putih bersembunyi di Parak Karakah, karena tempat tinggalnya di Ketaping dibakar tentara pusat. Dan, di Parak Karakah itu, ayah ditangkap, sementara Anas Putih, lepas dari sergapan tentara pusat

Saat ditangkap itu, ayah dibawa ke Lubuk Paraku. Setelah itu, tak terdengar lagi kabar beritanya. Ayahnya, seangkatan dan seperjuangan dengan Anas Putih, Bahar Tengka, Adnan. termasuk juga Azwar Tongtong dan Khaidir Imam (Ayah Novri Investigasi)

Bagi Bang An bernama lengkap, Johandris, kisah ini sangat menyesak dihati. Sebab, ia bersama ibunda dan adik adik, Yay, Eti, Des dan ditinggal ayah sejak umur 6 tahun, Setiap Hari Pahlawan 10 November, ia hanya bisa menangis dan meratapi diri. Orang bisa ziarah ke makam orang tua, sementara ia tak tahu harus ziarah kemana

Mantan Kasi Pidum Padang yang sudah berlalang buana ke seluruh provinsi di Indonesia sebagai PNS kejaksaan / Jaksa sudah Pensiun hanya bisa berdoa. Semoga ayahnya diterima disisiNya. Dan, walau tak tahu dimana pusara ayahnya, tapi baginya ayah tetap berpusara di hati.

Johandris diusia yang ke 72 tahun ini dan sekarang disibuki menjadi Ketua/Pengurus Mesjid Jamiatul Huda, Ketaping berharap generasi muda untuk menghargai jasa para pahlawan.” Bangsa yang besar, bangsa yang menghargai jasa pahlawannya,” kata Johandris yang menghabiskan masa tuanya mengurus mesjid. Nv

More From Author

Membanggakan, Gapeksindo Raih Penghargaan dari Kementerian PU

Polres Pasaman Barat cek Ketersediaan Pupuk Bersubsidi Guna Mendukung Program Asta Cita

3 thoughts on “Kisah Sedih Menyambut Hari Pahlawan, Serma AD Minin, Orang Tua Bang An Diculik PRRI Katiko Zaman Bagajolak, ‘Antah Dima Pusaronyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT