PADANG, INVESTIGASI_Menarik menelusuri pekerjaan proyek pembangunan jalan lingkung Simpang Airo Cafe, Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan. Sudahlah, pekerjaan bermasalah, rekanan malah mengaku rugi. Wajar saja, ruginya rekanan menjadi tanda tanya pada pekerjaan bernomor kontrak : 011/SPK.PPK.6/PSU.PDG/KP.PERKIMTAN/IX-2023.

Saat media ini, melakukan investigasi kelapangan, Sabtu (28/10), terlihat readimix, sudah banyak retak rambut. Bagian sambungan sudah ada berlubang, rusak dan pecah. Padahal, sebelumnya Rio Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Sumbar, menyebutkan, jalan itu sudah ditutup selama dua minggu.

“Dibelakang itu, ada juga orang yang punya mobil pick up,” katanya. Tentu timbul pertanyaan, apakah ini menjadi penyebab retak rambuat dan rusak bagian sambungan pekerjaan senilai Rp191.100.000.00, masa pelaksanaan 55 hari kalender, tanggal kontrak 3 September 2023, dikerjakan CV. Famiko itu.

Menariknya, saat dikonfirmasikan kepada Buya yang mengaku sudah pensiun di Dinas PU itu, memang ia yang mengerjakan jalan lingkung itu. Malah, Buya langsung menelepon media, Minggu (28/10), mengaku ia mengalami kerugian pada pekerjaan proyek itu.” Saya rugi mengerjakan proyek itu,” kata Buya melalui telepon selulernya.

Malah, saat dikatakan, kontrak harga satuan, kenapa harus rugi. Karena, dibayarkan berdasarkan volume pekerjaan, Buya menjawab, jika tidak ditambah volume, pekerjaan tak selesai. Sebab, sesuai gambar, panjang 149 meter, lebar 4 meter dan ketebalan 12 Cm.

“Sementara, readimixed, hanya 68 kubik. Itupun belum mencukupi panjang, sehingga saya harus menambah 10 kubik lagi menjadi 78 kubik. Artinya, saya harus menambah 10 kubik lagi untuk mencapai panjang 149 meter itu,” jelas Buya, seraya mengatakan, malah permintaan Bunda warga setempat dibuat saluran air, itupun belum bisa dipenuhi. Nv