Oleh : Aulia Dosen Universitas Andalas

Ledakan Kedua kembali mengguncang PT Semen Padang memunculkan sorotan pada standar operasi (SOP), sertifikasi teknis, dan peran insinyur. Kejadian tersebut terjadi di Pabrik Indarung V pada tanggal 20 Februari 2024, menandai ledakan kedua dalam dua bulan terakhir yang mengguncang perusahaan tersebut.

Kronologis dari kejadian pertama hingga yang terbaru menunjukkan seriusnya dampak yang ditimbulkannya. Ledakan pertama mengakibatkan luka bakar serius pada 5 orang pekerja dan luka ringan pada 1 orang. Dari 5 korban luka bakar tersebut, 4 di antaranya harus segera dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Padang, sementara ledakan kedua menyebabkan 4 orang pekerja mengalami luka bakar dan 1 orang luka ringan.

Dua kejadian ledakan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang SOP dan keamanan di perusahaan. Evaluasi mendalam diperlukan untuk mengidentifikasi celah dan kekurangan dalam SOP serta memastikan keamanan karyawan. Peningkatan pelatihan tentang keselamatan kerja juga menjadi prioritas.

Investigasi menyeluruh harus dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti ledakan. SOP dan sertifikasi teknis pekerja harus ditinjau kembali dan diperbarui jika perlu. Peran insinyur dalam investigasi dan audit forensik sangatlah penting.

Ledakan di RSP dan PT Semen Padang juga memiliki dampak kronis yang meresahkan bagi karyawan dan masyarakat sekitar. Kerusakan parah pada RSP mengganggu pelayanan kesehatan yang penting bagi masyarakat.

Peran insinyur dalam audit forensik penting untuk menentukan penyebab pasti ledakan, mengidentifikasi tanggung jawab, meningkatkan keselamatan kerja, dan menyusun rekomendasi pencegahan.

Dalam melibatkan insinyur, penting untuk memastikan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang sesuai, pengalaman relevan, pengetahuan metodologi audit forensik, kemampuan analisis ilmiah, dan kemampuan penyusunan laporan yang baik.

Dari kejadian ini, kita belajar pentingnya kepatuhan terhadap standar keselamatan dan prosedur di industri. Keselamatan karyawan harus menjadi prioritas utama, dan kejadian seperti ini harus menjadi momentum untuk mengevaluasi kembali sistem keselamatan kerja yang ada. Diharapkan, dengan langkah-langkah preventif yang tepat, kecelakaan serupa dapat dihindari di masa depan.