Tagak manjago Tugu Biola
Bapaga jo Masajik Tarapuang Samudera Illahi
Dibaduang mande banamo Lisda Rawdha
Barumah tanggo baganti Lisda Hendrajoni

Janiahnyo Aia Tajun Bayang Sani
Indah alamnyo Pulau Setan
Marendo untuang manjadi pramugari
Di DPR RI mambangun kampung halaman

Pantun, mengiringi sekilas perjalanan hidup wanita cantik berkerudung putih ini. Beragam liku liku kehidupan dijalaninya. Sebagai seorang istri, ia melangkah mengikuti suami. Rela meninggalkan pekerjaan sebagai seorang pramugari, demi mengabdikan diri pada suami dan kampung halaman. Menghabiskan hari dan melakukan berbagai kegiatan demi mendukung kinerja suami yang diamanahkan menjadi Bupati Pesisir Selatan

Perjuangannya bersama suami di Kabupaten Pesisir Selatan, berbuah manis. Kecerdasan dan kelembutan berbaur ditengah masyarakat, mantan pramugari Kepresidenan ini, dilirik banyak partai. Dan, berharap Lisda Hendrajoni menuangkan ide dan kecerdasan di DPR RI menjadi wakil rakyat di Senayan. Kedekatan dengan warga, kepedulian yang tinggi saat mendamping suami, memuluskan langkahnya duduk di DPR RI.

Awalnya, ada kegamangan saat menjadi Caleg DPR RI dari Partai Nasdem. Bersaing dengan incumbent dan beberapa mantan kepala daerah untuk merebut satu kursi di DPR RI. Dorongan suami, dukungan warga menambah kepercayaan dirinya. Dengan langkah pasti disertai niat tulus membangun kampung halaman, rasa percaya diri mulai timbul. Wanita cantik, berhati lembut ini, melalui pendekatan kepada warga, program dipaparkan menyentuh hati.

Alhasil, Lisda mampu memenangkan pertarungan maha berat itu. Dan, sukses mengejar impian menjadi wakil rakyat di Senayan. Tahun 2019, Lisda dilantik sebagai anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat I. Sukses Lisda juga sukses Partai Nasdem. Sebab, keberhasilan menjadi sejarah baru bagi Partai NasDem yang sukses menghantarkan kader perempuannya dari Sumatera Barat ke Senayan.

Padahal, mantan pramugari kepresidenan, mulai dari Presiden BJ. Habibi, Gusdur, hingga Megawati pendatang baru di dunia politik. Tapi, mampu mengungguli petahana dan beberapa mantan kepala daerah. Keberhasilan ini, tak lepas dari kepedulian dan kebhaktian yang terus ia lakukan baik di Pesisir Selatan, maupun Sumatera Barat secara umumnya. Tak ada perjuangan yang sia sia, jika dilakukan dengan kerja keras dan kerja cerdas. Karena hasil tak mendustai kerja keras yang dilakukan.

Mengawali kariernya di Senayan sebagai anggota DPR RI, Ketua Ipemi Sumbar priode 2016 – 2001 – 2021 – 2026 dan anggota Baleg UU TPKS ini, langsung memilih Komisi VIII sebagai tempatnya mengabdi. Alasannya, karena Komisi VIII menjadi Mitra Kementerian Sosial, Agama, Perempuan dan Anak, serta BPBD merupakan passion dari wanita yang akrab disapa Bunda Lisda ini. Bahkan para Legislator menyebutnya Komisi Air Mata. Sungguh tujuan mulia, berjuang untuk kampung halaman.

Di Komisi Air Mata, Lisda memperjuangkan segala kebutuhan sosial bagi masyarakat Indonesia, terkhusus untuk Sumbar. Lisda menjadi yang pertama ketika ada masyarakatnya terabaikan hak sosialnya. Perjuangan akan hak tali asih yang layak bagi anggota Tagana pun ia sampaikan, hingga mengajak Menteri Sosial untuk datang dan menginap di rumah masyarakat kurang mampu. Tak segan berbaur ditengah masyarakat. Berjuang sembari menghapus air mata penderitan rakyat.

Lisda juga mengusulkan sepuluh ribu tambahan kuota bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Sumatera Barat. Itupun disetujui oleh Kementerian Sosial. Bahkan dikala pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia, tak menyurutkan kepedulian sosial bagi sosok Lisda Hendrajoni. Ia memperjuangkan bantuan sosial tunai bagi puluhan ribuan masyarakat Sumatera Barat. Dana itu, bersumber langsung dari Kementerian Sosial. Bersambung.

Penulis
Novri Investigasi