PADANG, INVESTIGASI_E Katalog memang menjadi perbincangan dikalangan jasa konstruksi. Soalnya, E Katalog ini, masih terbuka peluang Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN). Bahkan, terjadi persaingan tidak sehat sesama penyedia jasa.
Namun, terlepas berbagai persoalan, E Katalog juga punya nilai positif dan memberikan banyak keuntungan. Memberikan kemudahan bagi Kementerian/Lembaga instansi dalam proses pengadaan barang dan jasa
Ir. Erwin Isril, ST, MT, IPP, Ketua Gapeksindo Kota Padang dan Kabupaten Kepulauan Mentawai, menilai ada sisi positif dan negatifnya. Katanya, kelemahan e-katalog untuk konstruksi, yakni
Keterbatasan produk. Tidak semua material atau peralatan konstruksi tersedia di e-katalog.
Ini bisa menghambat jika proyek membutuhkan spesifikasi khusus. Begitu juga kualitas produk, Sulit untuk memastikan kualitas produk secara langsung sebelum pembelian, berbeda dengan pembelian konvensional. Termasuk juga, koneksi internet, untuk proyek konstruksi, terutama di lokasi terpencil, memiliki akses internet yang terbatas.
“Persoalan tersebut, bisa menghambat penggunaan e-katalog, termasuk juga
kepercayaan, beberapa kontraktor masih ragu terhadap kualitas dan keaslian produk yang dijual secara online,” katanya
Dikatakan juga, kelemahan E Katalog, krangnya personalisasi, Interaksi langsung dengan penjual untuk mendapatkan saran atau negosiasi harga tidak semudah saat berbelanja secara konvensional. Biaya pengiriman, material konstruksi bisa menjadi signifikan, terutama untuk proyek yang lokasinya jauh dari pusat distribusi.
“Juga terjadinya, persaingan tidak sehat. Sebab, terdapat potensi persaingan tidak sehat di antara penyedia, yang dapat mempengaruhi kualitas produk dan layanan. Ketergantungan pada sistem, jika sistem e-katalog mengalami gangguan, proses pengadaan bisa terhambat,” imbuhnya
Selain itu, lanjut Erwin Isril, ada juga kekhawatiran mengenai potensi korupsi dalam penggunaan e-katalog. Makanya, transparansi dalam proses pengadaan perlu terus ditingkatkan untuk mencegah terjadinya praktik-praktik yang tidak sesuai.
“Meskipun demikian, e-katalog tetap memiliki banyak manfaat. Seperti, efisiensi, proses pengadaan menjadi lebih cepat dan mudah. Aksesibilitas, informasi produk dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Transparansi: proses pengadaan menjadi lebih transparan dan akuntabel,” jelasnya
Menimalisasi Kelemahan
Untuk memaksimalkan manfaat e-Katalog dan meminimalkan kelemahannya, Erwin Isril memberi solusi perlu dilakukan upaya, seperti.
Peningkatan kualitas data produk. Data produk harus lengkap, akurat, dan mudah dipahami. Pengembangan fitur-fitur tambahan, misalnya, fitur review produk dari pengguna lain atau fitur perbandingan produk.
Peningkatan keamanan sistem: Sistem e-katalog harus dilindungi dari serangan siber. Sosialisasi dan pelatihan, kontraktor perlu diberikan pelatihan tentang cara menggunakan e-katalog secara efektif.
“Dengan perbaikan-perbaikan tersebut, e-katalog berpotensi menjadi alat yang sangat berguna dalam industri konstruksi,” kata Erwin Isril sosok yang dikenal dekat dengan kalangan media ini. Nv