
PD. PANJANG, INVESTIGASI_Meski, dalam tahap finishing, pekerjaan penanganan longsoran di ruas jalan Batas Kota Padang – Sicincin – Padang Panjang, milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ditjen Bina Marga melalui Satuan Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 1, Sumatera Barat, namun masih ada tanda tanya. Terutama pemakaian geotextile dan engsel
Telusuran media ini, kelokasi pekerjaan, Senin (11/12), sekira pukul 11.00 WIB, pekerjaan senilai Rp2.868.108.500, masalah geotextile diragukan. Sebab, dilihat pasangan bronjong bagian bawah yang menyatu dengan dinding lama, tak terlihat geotextile. Padahal, geotextile pemasangan pada bronjong untuk separasi dan filtrasi antara timbunan tanah dengan dinding penahan tanah.
Begitu juga engsel pada pekerjaan proyek bernomor kontrak : 30/PKK/SK-PJM1. Bb.03.23.1.1/X/2023, tak terlihat sama sekali. Sehingga pasangan bronjong goyang. Saat media ini kelokasi pekerjaan, pekerjaan bronjong sudah selesai, tinggal penimbunan jalan. Dan, rekanan yakin pekerjaan selesai tepat waktu
Sementara, Nasir
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), via WA, Kamis (14/12), saat ditanya masalah geotextile dan engsel menjawab, untuk semua pekerjaan bronjong itu, pakai geotextile.” Kita pasang geotextile itu dibagian dalam, tepatnya pada bagian timbunan,” katanya.
Terkait masalah engsel, kata Nasir, tidak menggunakan engsel. Alasannya, karena tapakan pondasinya berada 1,5 meter dibawah muka air, jadi tidak digunakan engsel. Warga berharap, proyek yang dikerjakan PT. Pasindo Prima Kreasi, konsultan pengawas PT. Eskapindo Matra KSO, PT. Mitra Jasa Manungga dan PT. Indec Internusa, bisa bertahan lama. Karena, berada dilokasi longsor yang rawan kecelakaan. Adil/Nv