
Oleh : Richard Akbar
Kalau tidak ada aral melintang pesta demokrasi memperebutkan kursi plat merah BA 1 A (Padang) akan berlangsung akhir November 2024. Tetapi saat ini gonjang ganjing siapa yang akan mengisi/ menggantikan posisi Walikota Padang saat ini Hendri Septa, yang akan berakhir 13 May 2024 semakin ramai.
Bermunculan berbagai kriteria yang akan duduk menjadi orang nomor satu di Kota Padang. Antara lain dia harus punya visi dan misi yang jelas untuk membangun Kota Padang yang lebih baik dan maju dimasa mendatang.
Mereka tidak hanya hebat duduk di belakang meja, tetapi juga hebat beradaptasi dan dekat dengan berbagai kalangan masyarakat, serta mampu menyerap aspirasi yang akan dijadikan program utama di daerah ini. Baik di sektor perekonomian, pertanian, sosial budaya, kemasyarakatan, maupun mampu membangun berbagai infrastruktur kota (sarana prasarana kota) untuk kepentingan orang banyak,.
Walikota ke depan harus cerdas, punya skill, punya nyali besar dan dekat dengan “penguasa” propinsi dan nasional.
Kalau tangannya tidak sampai ke “penguasa” propinsi dan penguasa nasional tentu pembangunan daerah ini akan begitu begitu saja, ndak ada yang signifikan.
Padang ke depan butuh pemimpin yang bisa membawa “dollar” pusat ke daerah. Sehingga kemajuan betul betul terasa gaungnya di daerah.
Jangankan untuk membangun berbagai infrastruktur, membangun non fisik saja perlu “dollar”. Makanya pemimpin ke depan harus orang yang bisa membawa “dollar” ke daerah dengan skill dan kemampuan lobbynya yang hebat., sehingga bisa meyakinkan orang pusat.
Untuk.mengisi kursi BA 1 A, Padang itu, kini bermunculan nama cukup banyak, seperti petahana Hendri Septa, Ekos Albar, Veri Mulyadi, Syahrial Kani, Fadly Amran, Muhidi, Veri Mulyadi, Mulyadi Muslim, Miko Kamal, Irwan Basyir, dan yang lainnya.
Dari nama nama diatas tentu masyarakat tidak bisa menerima kehadirannya begitu saja, tetapi tetap akan melihat terlebih dahulu trick record tokoh yang bersangkutan. Mulai keluarganya, pendidikannya, pengalaman sosial kemasyarakatannya, latar belakang politiknya,, dollarnya, dan berbagai kemampuan seperti disebutkan diatas.
Hendri Septa tentu tetap punya peluang. Namun akan dibayang bayangi banyak tokoh. Seperti mantan Walikota Padang Panjang yang juga Ketua Partai Nasdem Sumbar, Fadly Amran, tokoh Gerindra Veri Mulyadi, tokoh PKS Muhidi, Mulyadi Muslim, juga tokoh PAN itu sendiri Ekos Albar, dan yang lainnya.
Hasil Pemilu 2024 belum.keluar/belum ditetapkan, tetapi kalkulasi perolehan kursi DPRD Padang sudah ada gambarannya. Makanya kini hitung hitung kursi untuk menuju BA 1 Padang menjadi renungan banyak pihak, terutama Parpol perolehan kursi banyak. Sebutlah PKS, Gerindra, Nasdem, PAN, Demokrat, Golkar, dan yang lainnya.
Partai yang banyak dapat kursi tentu akan memiliki nilai tawar yang besar untuk mengusung jagonya, siapa berpasangan dengan siapa. Kalau partai “milik” Prabowo jelas jelas berucap, anda punya duit berapa??.
Kasak kusuknya para peminat yang ingin duduk di kursi BA 1 Padang periode lima tahun ke depan , wajar saja..
Siapakah yang akan memimpin Kota Padang lima tahun ke depan, Pertama, siapa yang akan diusung pada Pilkada tergantung kesepakatan partai politik perolehan suara besar/ atau independen, Kedua, keinginan besar dari masyarakat melalui Pilkada, dan ketiga punya ratak tangan yang baik. (Kata seloroh orang Minang, “lai samo ratak ikua Jo tangan” Itulah nan manang