Nama Jhon Bass, sudah tak asing lagi bagi seniman Minang. Lecut tangannya, sudah dirasakan para artis Minang. Banyak melahirkan artis papan atas dan pencipta kondang. Meski, kesibukan sebagai ASN di Sungai Penuh, Provinsi Jambi, ia masih menyempatkan diri berkarya. Motto yang selalu mengiringi langkahnya dan selalu eksis didunia seni.” Lagu Budaya Seni dan Produk Kecerdasan”
SUNGAI PENUH, INVESTIGASI_Meski mencari hidup di rantau orang, seni, namun budaya minang tetap dikembangkan. Prinsip ini, dijalaninya Jhon Bass meski sekarang sudah menetap di Sungai Penuh, Provinsi Jambi. Meninggalkan kampung halaman, namun karyanya tak terlupakan. Namanya, bergema dan tak asing bagi artis di Ranah Minang. Apalagi, sudah tak terhitung lagi lagu diciptakan dan artis yang diorbitkan.
Malah, ada beberapa artis yang diorbitkan, menjadi artis papan atas di blantika musik minang. Semakin berkembang seni dan musik, sekarang terbuka peluang bagi
seorang seniman untuk lebih maju lagi. Tapi, harus dijalani dengan kerja keras dan kerja cerdas. Sebab zaman sekarang ini harus bisa melahirkan karya terbaik. Baik, sebagai penyanyi, pemusik dan pencipta.
“Untuk mengejar karir dalam dunia seni, terutama menjadi penyanyi, bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan jam tabang dan pangalaman. Banyak panyanyi, terutama pendatang baru, setelah sempat booming, tiba tiba menghilang begitu saja. Makanya, dituntut punya warna tersendiri, sekaligus bisa menciptakan lagu,” kata Jon Hendri yang akrap disapa Jhon Bass, puluhan lagunya dibawakan artis ternama
Jhon Bass, juga pernah menjadi anggota Persatuan Artis Penata Musik Rekaman Republik Indonesia (PAPPRI) dibawah koordinator Almarhum Rinto Harahap. Bahkan, juga anggota YKCI (Yayasan Karya Cipta Indonesia). Diakuinya, keperdulian terhadap dunia musik dan artis tanah air senantiasa melekat pada dirinya. Sebagai seorang pemusik, sekaligus pencipta lagu Minang, musisi dan penulis puisi, ia tak pernah berhenti berkarya
Baginya, lagu adalah sebuah seni, produk budaya kecerdasan. Sebagai pencipta lagu, ia manciptakan lirik dan syair minang, lahir dari ungkapan hati nurani. Beragam rasa diungkapkan, menyibak takbir rahasia hati yang terapresiasi dalam jalinan kahidupan. Sehingga, ciptaan Jhon Bass bisa dinikmati oleh siapapun
Membanggakan lagi, karyanya pernah dibawakan oleh artis legendaris. Seperti Edi Silitonga, Elly Kasim,Andy Mulya, Kardi Tanjung,Thomas, Gafursyah dan Lirra Zanni,Herry Tanjung, Syaiful Kelana. Jhon Bass mengawali kariernya sebagai pancipta dan musisi di Kota Pariaman. Ia pernah mengenyam pendidikan di Universitas Andalas. Berkiprah di Kota Padang tahun 80 dan 90-an. Bersama Ganto Minang Band, Marianis Band, Mandala Band, ia dikenal sangat lincah memainkan bass.
Dan, sampai sekarang melekat namanya Jhon Bass, karena keahliannya tersebut. Talentanya, makin terlihat, karena ia juga banyak mambuat musik saluang dangdut. Filsafatnya, terpenting dalam diri seorang penyanyi, tentu punya warna, rasa, karakter yang khas. Baginya, sah-sah saja melantunkan lagu orang lain yang populer. Asalkan enak untuk didengar serta dinikmati.
Jhon Bass, pernah melakukan terobosan unik untuk mempopulerkan musik modernisasi dan lirik, mentranslet atau memindahkan lagu Indonesia ke Bahasa Minang. Alhasil, lagu yang dibuat meledak pada Produksi Tanama Record. Dan, laris manis di pasaran. Begitu juga, saat menjalin kerjasama dengan
produser ternama lainnya, seperti Sinar Padang Record, Gemini Record dan lain sebagainya, ia juga menuai sukses dan pernah juga menjadi Produser Dhea Record dengan membuat Izin Produk sendiri versi Triping 4 Abg.
Jhon Bass mangakui, pernah memberikan warna musik dalam sajumlah lagu sebelum diproduksi. Dahulu zamannya produser. Seorang panyanyi, tidak akan dikenal, jika penyanyi tidak dipinang produser. Dan, lagunyo dipipulerkan lewat kaset atau CD. Disini, artis baru bisa dapek royalty dari produser. Sementara hasil penjualan kaset, CD menjadi kewenangan produser.
Ia juga merasa heran, banyak juga artis lokal nasibnya tidak begitu baik. Tentu, ini perlu dievaluasi. Seharusnya, perlu manajemen maupun manajer yang profesional. Apalagi, penyanyi minang, sudah bergeser. Orang lebih suka memutar video/lagu via channel Youtube. Otomatis kesempatan ini harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para panyanyi.
Dan, diharapkan lebih berkualitas dan profesional. Kalau bisa, buat team work. Didalamnya, ada pengarah, pencipta lagu, videografi, studio maupun pemusik yang mumpuni. Ditambah, perancang busana, ahli editing, programer berbasis online dan lain sebagainya. Hasil pendapatan Youtube/Google Adsense dibagi sabagaimana mestinya. Ingat, peluang besar, kini sudah terbuka bagi panyanyi.
Dan, hasilnya cukup menjanjikan meraih keuntuangan dari youtube. Jhon Bass, juga Pejabat Pegawai Negeri Sipil KPPN Sungai Penuh Kementerian Keuangan, menilai akan lebih bagus jika lagu yang dipersembahkan di youtube dan tersebar di jejaringan medsos, WA, Instagram, merupakan ciptaan sendiri. Artinya, bernyanyi dengan lagu ciptaan sendiri, mendapat income menjanjikan. Tak ada usaha, mengkhianati hasilnya. Sebab, Tuhan bersama kita. Nv
Very interesting topic, thanks for putting up.Money from blog
Somebody necessarily lend a hand to make critically articles I might state. This is the very first time I frequented your web page and thus far? I amazed with the analysis you made to make this particular publish amazing. Fantastic job!