Mengupas Persoalan Proyek di Kabupaten Pasaman Barat, Ada Apa dengan PT. Wahana Mitra Kontrindo dan Dinas PUPR?

Spread the love

PASBAR, INVESTIGASI_Masyarakat Kabupaten Pasaman Barat, mempertanyakan, keseriusan Kajari Simpang Empat. Soalnya, puluhan kasus dugaan tindak pidana korupsi merugikan negara mencapai miliyaran.

Bahkan, sampai saat ini masih macet ditingkat penyelidikan di dua institusi penegak hukum di Kabupaten Pasaman Barat itu. Menariknya, kasus tersebut tersebar disejumlah kegiatan beberapa SKPD bersumber dana APBN dan APBD

Malah ada tudingan proyek bermasalah itu, terkesan direstui Kepala Dinas PU Pasbar. Sehingga, sampai saat ini penegak hukum dan anggota dewan khususnya Komisi 3 DPRD terkesan bungkam

Tentu timbul tanda tanya, ada apa kinerja P.T Wahana Mitra Kontrindo yang diduga tersangkut persoalan proyek bermasalah. Alhasil, perusahaan tersebut menjadi sorot masyarakat Kabupaten Pasbar.

Sekedar membuka lembaran lama, pelaksanaan beberapa proyek pembangunan di daerah ini, khusus tahun 2014, diduga banyak pelanggaran

Ini perlu menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam memenangkan dan mempercayakan pekerjaan kepada rekanan.

Sebab, jika salah pilih akan merugikan keuangan daerah, disebabkan perusahaan itu tidak serius dalam mengerjakan sejumlah proyek yang nilainya mencapai puluhan miliyar

Sekarang terjadi lagi tahun 2023. Wajar saja, menjadi perbincangan berbagai kalangan, termasuk LSM. Menurut Darwin SH, LSM ACIA (Anti Coruption Investigative Agency). Katanya, ia sangat menyayangkam kinerja PT. Wahana Mitra Kontrindo, diduga kuat melakukan mark up pada peningkatan Jalan Simpang Bedeng, Koto Baru (DAK reguler)

Terlihat pekerjaan ini, pengaspalan banyak yang retak dan terindikasi pengurangan volume. Darwin memastikan pekerjaan jalan ini, tak akan bertahan lama. Termasuk bebera paket lain

Ini bisa menjadi pertimbangan pemerintah daerah dalam memenangkan perusahaan itu. Apalagi disebut sebut, ada temuan lain pada pekerjaan Jalan Simpang Bedeng Koto Baru, Kecamatan Luhan Nan Duo.

Sebab diduga tidak memperhatikan aspek yang bersifat vital dan tidak memenuhi standar spesifikasi teknis. Ini akan menjadi polemik terhadap kualitas aspal pekerjaan senilai Rp4.983.427.594.

Sepertinya, kata Darwin pekerjaan aspal (hotmix), merupakan perpaduan agregat, termasuk prime cout sebelum diaspal. Juga suhu aspal saat dipaparkan

Sejatinya, berdasarkan bahan yang digunakan, berdasarkan kebutuhan desig konstruksi, jalan aspal mempunyai beberap jenis. Seperti Binder Course (BC) dengan ketebalan minimal 4 Cm. Biasanya digunakan sebagai lapis kedua sebelum Wearning Course (WC).

Sementara, investigasi dilakukan di jalan Simpang Bedeng Koto Baru (DAK reguler) Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasbar, tidak memperhatikan spesifikasi teknis

Setidaknya, lapis permukaan konstruksi jalan, mengingat arus lalu lintas, beberapa kategori. Misalnyq, Hot Rollee Sheet (HRS) dengan tebal penggeleran 3 – 4 Cm.

Senada juga dikatakan Yuheldi, SH, praktisi hukum. Katanya, pekerjaan itu sangat merugikan masyarakat Kecamatan Luhak Nan Duo. Ia minta aparat penegak hukum bekerja serius menangani dugaan kasus ini. Termasuk juga temuan lain di Dinas PUPR, SKPD lain menyangkut pekerjaan proyek.

Sementara, Kadis PUPR Kabupaten Pasbar, Jhon Hendry, seakan tutup mata terhadap pekerjaan perusahaan tersebut. Ia berharap pekerjaan tersebut disempurnakan.” Jika tidak ingin penegak hukum untuk menyempurnakannya,” kata Yuheldi SH

Disesali, Komisi 3, seakan tutup mata. Faktanya, ketika dikonfirmasikan, tidak mendapat tanggapan serius. Wajar saja, warga merasa kecewa dengan sikap komisi 3 itu. Padahal, ini sangat merugikan masyarakat.

Disisi lain, Darwin menyesali lemahnya aparat penegak hukum. Dan, ia minta segera kasus ini diusut tuntas dan menindaklanjuti dugaan penyimpangan pada sejumlah pekerjaan PT. Wahana Mitra Konstrindo. Lahe

More From Author

Festival Sepak Bola Usia Dini U10 dan U12 Indarung Football Academy Cup I, Piala Bergilir Verry Mulyadi Berakhir

Tim Sepakbola Pra PON Sumbar Menuju Pekanbaru, Siap Bertarung Rebut Tiket PON 2024

One thought on “Mengupas Persoalan Proyek di Kabupaten Pasaman Barat, Ada Apa dengan PT. Wahana Mitra Kontrindo dan Dinas PUPR?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT