Sejak awal, sudah terendus permasalahan. Pasalnya, proyek mulai kontrak 23 Maret 2022, namun dikerjakan selesai lebaran. Diduga, takut mengeluarkan Tunjangan Hari Raya (THR) pekerjaan ditunda. Wajar saja, sampai sekarang progres pekerjaan tak sesuai kontrak
PADANG, INVESTIGASI_Menariknya, proyek diduga bermasalah di Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, pekerjaan pembangunan embung Universitas Andalas Kota Padang, terkesan direstui Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWSS V), Kepala Satuan Kerja (Ka Satker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Faktanya, aksi bungkam, menyertai proyek bernomor kontrak : 02.03/01/SNVT-PJPA WS.IAKR/ATAAB II/III/2022, tanggal kontrak 23 Maret 2022, masa pelaksanaan 284 hari kalender, saat dikonfirmasikan tak ditanggapi sama sekali. Bahkan, blokir memblokir WA dilakukan, demi menghindari konfirmasi temuan dilapangan.
Sekarang, kondisi proyek senilai Rp6.488.000.000,00, tahun anggaran 2022, dikerjakan CV. Saguna Karya Pratama, konsultan PT. Vitech Pratama Konsultan, jauh dari harapan. Apalagi, saat lelang turun terjun payung. Faktanya, sudah berjalan lima bulan, itupun terlihat pembentukan lahan dan coran dam. Alat beratpun hanya terlihat satu eskavator dilapangan.
Profesional rekanan juga dipertanyakan warga. Soalnya, tak ada mobil penyiram jalan. Hampir sepanjang jalan masuk Simpang tiga sampai lokasi embung lama, jalan dipenuhi tanah dan debu. Itupun rawan kecelakaan, sebab licin saat hujan dan berdebu saat panas. Padahal, jalan itu menuju lokasi wisata embung lama.”Sering kendaraan roda dua tergelincir lewat jalan ini,” kata Anto warga yang sering melintasi jalan itu, Minggu (10/7).
Telusuran media ini, Minggu (10/7) kelokasi pekerjaan, terlihat beberapa pemuda di lokasi pekerjaan. Tumpukan material, terindikasi diragukan. Sebab, pasir dan koral, terlihat bercampur tanah. Material galian dan membelah perbukitan itu, juga digunakan untuk timbunan jalan masuk menuju lokasi pekerjaan. Dilihat dari pekerjaan yang sudah dilakukan, diprediksi jauh dari progres yang direncanakan.
Wajar saja, pekerjaan yang sudah menuai masalah saat lelang ini, disorot berbagai kalangan. Termasuk Edwar Bedang, Koordinator LSM Ampera. Katanya, persoalan ini sudah terendus saat lelang dan keterlambatan pekerjaan yang kontrak bulan Maret, namun dikerjakan setelah lebaran.”Ini berimbas pada pekerjaan fisik dilapangan,” katanya.
Edwar juga menyesali aksi bungkam di BWSS V. Sebab, terkesan tutup mata terhadap persoalan yang terjadi. Aksi bungkam BWSS V ini, juga menjadi penyebab rekanan basilateh angan bekerja dilapangan.”Ya, karena BWSS terkesan melindungi,” katanya. Nv
ivermectin 12 mg without prescription – buy generic candesartan for sale oral carbamazepine 400mg
order absorica sale – buy absorica sale buy zyvox generic
order amoxil online cheap – generic amoxicillin generic combivent 100mcg