Meningkatkan Kompetensi : Workshop TREFA DJPb untuk Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Spread the love

Jakarta, Investigasi – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan melalui pelaksanaan Workshop Peningkatan Kompetensi Peran DJPb sebagai TREFA (Treasurer RCE & Financial Advisor).

Acara ini berlangsung selama tiga hari di Jakarta dan dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang terdiri dari pejabat eselon III dari Bidang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kantor Wilayah serta eselon IV dari Seksi Verifikasi dan Akuntansi dari seluruh Indonesia.

Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, yang mengapresiasi kehadiran semua peserta dan menjelaskan pentingnya workshop ini dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan negara.

Dalam keynote speech yang menginspirasi, Direktur APK, Fahma Sari Fatma, menyampaikan bahwa tujuan utama dari workshop ini adalah untuk memperkuat kapasitas SDM DJPb dalam menjalankan peran strategis sebagai TREFA, khususnya dalam hal akuntansi dan pelaporan keuangan.

Fahma Sari Fatma juga mengungkapkan bahwa saat ini Direktorat APK tengah menyusun strategi organisasi yang sejalan dengan rencana pengembangan DJPb ke depan, yang dikenal sebagai “Next Treasury.”

Dalam kerangka ini, Direktorat APK berkomitmen untuk memperkuat tugas dan fungsi TREFA dengan membangun framework yang kokoh guna mendukung pengembangan dan penajaman strategi organisasi.

Dalam sesi berikutnya, Sekretaris DJPb, Arif Wibawa, menjelaskan bahwa peran TREFA diharapkan dapat mendukung transformasi baru yang modern, sehingga DJPb dapat beroperasi dengan lebih efisien dan efektif.

Arif menggarisbawahi harapan pimpinan kepada seluruh insan perbendaharaan, khususnya di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan, agar tidak hanya fokus pada pembinaan dan penyelesaian laporan keuangan, tetapi juga mampu mengintegrasikan laporan tersebut dengan pengelolaan keuangan pemerintah daerah.
“Ke depan, kebijakan dan petunjuk teknis yang disusun oleh DJPb akan lebih menekankan pada efektivitas belanja negara dalam APBN.

Kami ingin memastikan bahwa belanja negara benar-benar berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tegas Arif. Ia juga mendorong para peserta untuk aktif berdiskusi dengan narasumber, agar workshop ini memberikan nilai tambah, baik bagi peserta maupun bagi panitia dari pusat.

Workshop yang diadakan selama tiga hari ini dimulai dengan pretest bagi semua peserta, untuk mengukur pengetahuan awal mereka, dan diakhiri dengan post-test guna menilai pemahaman peserta setelah mengikuti rangkaian materi. Dengan cara ini, panitia dapat mengevaluasi keberhasilan kegiatan dalam mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.
Beragam materi yang dihadirkan dalam workshop ini mencakup:

  1. Peningkatan Kapasitas SDM dalam Pengembangan Strategi Organisasi DJPb – Mengupas bagaimana penguatan kapasitas SDM dapat berkontribusi terhadap pengembangan strategi organisasi.
  2. Pengembangan Integrasi Pelaporan Kinerja dan Pelaporan Keuangan – Menerangkan pentingnya integrasi antara kedua aspek ini untuk menghasilkan laporan yang lebih akurat dan transparan.
  3. Pengembangan Kebijakan dan Sistem Akuntansi Pusat dan Daerah – Mengulas kebijakan terkini yang mendukung sistem akuntansi yang lebih efisien.
  4. Penajaman Fungsi Pembinaan SAI untuk Peningkatan Kualitas LKKL – Menyajikan cara-cara untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan kementerian dan lembaga.
  5. Penguatan Peran Kantor Vertikal dalam Pengembangan GFS Korporasi Publik – Menyampaikan bagaimana kantor vertikal dapat berperan dalam pengembangan sistem keuangan publik.
  6. Penguatan dan Pengembangan Analisis Laporan Keuangan Akuntansi Pusat – Memberikan teknik dan metodologi untuk analisis yang lebih mendalam terhadap laporan keuangan.

Semua materi yang disampaikan dihadirkan secara lugas dan jelas oleh para narasumber, dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam tugas sehari-hari mereka.
Dengan pelaksanaan workshop ini, DJPb berharap dapat menciptakan pegawai yang lebih kompeten dan adaptif dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan, sehingga dapat mendukung pengelolaan keuangan negara yang lebih baik dan transparan di masa depan.( Jon Hendri)

More From Author

Genjot PAD, Pemko Padang Optimalkan Penerapan Elektronifikasi

Peran Semua Pihak Diharapkan,Pemko Padang Susun Kalender Pariwisata 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTISEMENT